Ekonomi domestik kian tertekan, Sri Mulyani berharap stabilitas politik segera pulih



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perekonomian dalam negeri mengalami tekanan. Hal ini menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani tak terlepas dari sentimen buruk global yang menimbulkan banyak ketidakpastian dan perlambatan perekonomian dan perdagangan di dunia. 

Melambatnya perekonomian negara-negara di dunia, ditambah dengan tren harga komoditas yang menurun serta risiko geopolitik yang meningkat, berimbas ke perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Penerimaan negara makin tertekan, defisit APBN melebar jadi 1,24% dari PDB di Agustus


Penurunan aktivitas perekonomian, menurut Sri Mulyani, sudah mulai tampak pada kinerja penerimaan perpajakan dan PNBP yang jauh melambat dibandingkan tahun sebelumnya. 

Oleh karena itu, bendahara negara itu menilai, berbagai risiko eksternal tersebut harus diantisipasi dengan menjaga momentum ekonomi dan stabilitas di dalam negeri, salah satunya dari aspek politik

“Sebenarnya sudah ada beberapa sentimen yang relatif positif seperti penurunan suku bunga global dan pelonggaran kuantitatif oleh Eropa dan Amerika Serikat. Harusnya itu memberikan ruang untuk emerging market, termasuk Indonesia,” tuturnya. 

Ia berharap, segala gejolak politik yang tengah berlangsung saat ini dapat segera diselesaikan dan kembali pulih. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas politik Indonesia yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perekonomian dan pasar. 

Baca Juga: Sampai Agustus, realisasi belanja modal pemerintah cuma 33% dari pagu

“Saya harap hal-hal yang jadi pemicu bisa dibahas melalui proses politik yang ada sehingga tidak ada dampak sentimen yang lebih luas,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi