JAKARTA. Indikator industri yang membaik mampu menguatkan stamina euro. Mata uang negara-negara Eropa ini menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Data Bloomberg menunjukkan, Kamis (23/1) hingga pukul 17.30 WIB, euro tampil perkasa melawan aussie (AUD) dengan kenaikan 1,17% dibanding hari sebelumnya ke level 1,5483. Lalu, euro juga menguat 0,63% versus dollar AS (USD) ke posisi 1.3632. Pasangan EUR/JPY juga naik 0,42% menjadi 142,19. Euro menguat terhadap dollar AS, karena pasar optimistis pertumbuhan ekonomi Eropa membaik. Ini terjadi setelah data sektor swasta Jerman pada Januari ini tumbuh paling cepat dalam 2,5 tahun terakhir. Selain itu, data manufaktur PMI Jerman pada Januari 2014 juga meningkat menjadi 56,3, dibanding bulan sebelumnya, sebesar 54,3.Analis senior Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan, euro menguat atas aussie, akibat posisi aussie yang memang sedang tertekan. Mata uang Australia itu cukup terpuruk, setelah rilis data manufaktur China tidak sebagus perkiraan. Ini berdampak negatif pada aussie, karena China adalah mitra dagang utama Australia."Dari zona Eropa, posisi euro makin kuat, setelah data manufaktur kawasan tersebut dilaporkan positif," imbuh Zulfirman.Sementara, analis Soegee Futures, Alwi Assegaf menilai, secara umum, euro bergerak mendatar cenderung turun terhadap dollar AS. Ini lantaran dollar AS memang sedang menguat terhadap mayoritas mata uang dunia. Spekulasi The Fed akan melanjutkan pengurangan stimulus (tapering) menjelang rapat FOMC pada pekan mendatang telah menyokong otot dollar AS.Namun, kemarin, penguatan USD tertahan, karena data ekonomi zona euro, seperti PMI dan manufaktur Jerman menunjukkan hasil lebih tinggi ketimbang prediksi pasar. Alhasil, nilai tukar euro mampu mengalahkan dollar AS. Tapi, Alwi mengingatkan, dari Amerika juga akan ada rilis data ekonomi, seperti klaim pengangguran dan data perumahan. Analis memprediksi hasilnya bakal bagus. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekonomi eropa membaik, euro melesat
JAKARTA. Indikator industri yang membaik mampu menguatkan stamina euro. Mata uang negara-negara Eropa ini menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Data Bloomberg menunjukkan, Kamis (23/1) hingga pukul 17.30 WIB, euro tampil perkasa melawan aussie (AUD) dengan kenaikan 1,17% dibanding hari sebelumnya ke level 1,5483. Lalu, euro juga menguat 0,63% versus dollar AS (USD) ke posisi 1.3632. Pasangan EUR/JPY juga naik 0,42% menjadi 142,19. Euro menguat terhadap dollar AS, karena pasar optimistis pertumbuhan ekonomi Eropa membaik. Ini terjadi setelah data sektor swasta Jerman pada Januari ini tumbuh paling cepat dalam 2,5 tahun terakhir. Selain itu, data manufaktur PMI Jerman pada Januari 2014 juga meningkat menjadi 56,3, dibanding bulan sebelumnya, sebesar 54,3.Analis senior Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan, euro menguat atas aussie, akibat posisi aussie yang memang sedang tertekan. Mata uang Australia itu cukup terpuruk, setelah rilis data manufaktur China tidak sebagus perkiraan. Ini berdampak negatif pada aussie, karena China adalah mitra dagang utama Australia."Dari zona Eropa, posisi euro makin kuat, setelah data manufaktur kawasan tersebut dilaporkan positif," imbuh Zulfirman.Sementara, analis Soegee Futures, Alwi Assegaf menilai, secara umum, euro bergerak mendatar cenderung turun terhadap dollar AS. Ini lantaran dollar AS memang sedang menguat terhadap mayoritas mata uang dunia. Spekulasi The Fed akan melanjutkan pengurangan stimulus (tapering) menjelang rapat FOMC pada pekan mendatang telah menyokong otot dollar AS.Namun, kemarin, penguatan USD tertahan, karena data ekonomi zona euro, seperti PMI dan manufaktur Jerman menunjukkan hasil lebih tinggi ketimbang prediksi pasar. Alhasil, nilai tukar euro mampu mengalahkan dollar AS. Tapi, Alwi mengingatkan, dari Amerika juga akan ada rilis data ekonomi, seperti klaim pengangguran dan data perumahan. Analis memprediksi hasilnya bakal bagus. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News