KONTAN.CO.ID - MANILA. Ekonomi Filipina tumbuh 5,2% pada kuartal keempat dibandingkan tahun sebelumnya, lebih rendah dari perkiraan, menurut data resmi yang dirilis pada Kamis (30/1). Pertumbuhan ini terhambat oleh konsumsi yang melemah dan gangguan cuaca yang menekan hasil pertanian. Angka tersebut sama dengan ekspansi 5,2% pada kuartal sebelumnya, tetapi lebih rendah dari perkiraan median pertumbuhan 5,4% dalam jajak pendapat ekonom oleh Reuters.
Baca Juga: 10 Negara Pengekspor Beras Terbesar di Dunia, Negara Asia Mendominasi Indeks saham Filipina turun hingga 0,3% setelah data ini dirilis, mencapai level terendah sejak pertengahan November 2023. Secara kuartalan, ekonomi Filipina tumbuh 1,8% secara musiman pada periode Oktober-Desember, menurut data dari Otoritas Statistik Filipina. Angka ini juga lebih rendah dari perkiraan jajak pendapat sebesar 1,9%. Pertumbuhan pada kuartal keempat membawa ekspansi sepanjang tahun 2024 menjadi 5,6%, di bawah target pertumbuhan pemerintah sebesar 6,0% hingga 6,5%. "Kami menghadapi berbagai tantangan seperti peristiwa cuaca ekstrem, ketegangan geopolitik, dan lemahnya permintaan global," kata Wakil Menteri Perencanaan Ekonomi Rosemarie Edillon dalam konferensi pers. Baca Juga: Indonesia, Filipina, AS, dan Vietnam Lakukan Latihan Gabungan Penegakan Hukum Maritim "Sektor pertanian mengalami hambatan besar akibat topan, kekeringan, dan gangguan iklim lainnya," tambahnya. Produksi pertanian pada kuartal terakhir menyusut 2,2%, menandai kontraksi kuartalan ketiga berturut-turut, meskipun laju penurunan melambat. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya produksi tanaman, ternak, dan perikanan, menurut laporan yang dirilis pada Selasa. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,7% pada kuartal keempat, lebih lambat dibandingkan pertumbuhan 5,2% pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, konsumsi pemerintah meningkat 9,7%, lebih tinggi dari ekspansi 5% pada kuartal sebelumnya.