Ekonomi Global Belum Menentu, Aktivitas Manufaktur Beberapa Negara Lesu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian global memang di tengah kondisi yang tak menentu. Akibatnya, aktivitas manufaktur beberapa negara yang tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) belum terlihat naik.

Ambil contoh, PMI au Jibun Bank flash Jepang yang berada di level 48,9 pada Januari 2023. Angka tersebut tak berubah dari posisi di bulan sebelumnya.

Mengutip Reuters Selasa (24/10), indeks bertahan di bawah garis 50 yang memisahkan kontraksi dari ekspansi selama tiga bulan berturut-turut, setelah angka akhir Desember menandai penurunan tercepat dalam 26 bulan.


Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun 1%, Kekhawatiran Resesi AS Imbangi Harapan Pemulihan China

Data sub-indeks menunjukkan, produksi pabrik dan pesanan baru turun selama tujuh bulan berturut-turut, meskipun lebih lambat dari bulan lalu.

Aktivitas pabrik yang lemah ini mengaburkan harapan para pembuat kebijakan bahwa pembicaraan upah utama di bulan-bulan mendatang akan mengimbangi tekanan inflasi kepada konsumen.

Sebaliknya, aktivitas sektor jasa melanjutkan pertumbuhan untuk bulan kelima, berkat ledakan pariwisata dan pelonggaran pembatasan Covid-19.

PMI jasa flash au Jibun Bank naik ke penyesuaian musiman 52,4 pada Januari dari final bulan sebelumnya 51,1, mencapai level tertinggi tiga bulan.

"Serupa dengan tren yang tercatat selama enam bulan terakhir, perbedaan antara sektor manufaktur dan jasa tetap ada," kata Laura Denman, ekonom di S&P Global Market Intelligence.

Kondisi serupa juga terjadi pada sektor manufaktur Jerman. Dimana, PMI Manufaktur pusat ekonomi zona Euro itu berada di 47,0 pada bulan ini dan lebih rendah dari perkiraan di level 47,9.

Indeks tersebut turun ke posisi terendah sepanjang dua bulan berlalu. Bulan sebelumnya, PMI Manufaktur Jerman berada di level 47,1.

Sementara itu, PMI Jasa melonjak dari 49,2 pada Desember menjadi 50,4 pada Januari dibandingkan dengan perkiraan 49,7. PMI mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan.

Indeks Output Komposit Jerman Awal S&P Global/BME tiba di 49,7 di bulan Januari vs. 49,6 yang diharapkan dan 49,0 di bulan Desember. Indeks itu mencapai puncak tujuh bulan.

Baca Juga: Permintaan Bakal Naik, Kinerja Industri Manufaktur Berpeluang Meningkat di Awal 2023

“Ada pertumbuhan kembali dalam aktivitas jasa setelah penurunan selama enam bulan berturut-turut, meskipun peningkatannya hanya marjinal dan dicapai dengan fondasi yang agak goyah karena arus masuk bisnis baru tetap menurun,” ujar Economics Associate Director di S&P Global Phil Smith.

Kondisi berbeda terjadi di Prancis yang mencatat PMI untuk manufaktur naik menjadi 50,8 poin pada Januari, dari 49,2 bulan lalu dan mengalahkan perkiraan Reuters sebesar 49,6.

PMI sektor jasa mencapai 49,2 poin, terendah dalam 22 bulan dan turun dari 49,5 bulan sebelumnya. Analis telah memperkirakan pembacaan 49,8.

Penurunan aktivitas di sektor jasa dominan di negara itu dan terus menyeret turun gambaran keseluruhan PMI yang turun menjadi 49,0 poin, dari 49,1 pada Desember.

Joe Hayes, ekonom senior di S&P Global bilang selain inflasi tinggi yang terus-menerus, kenaikan suku bunga zona euro menghadirkan hambatan lain untuk permintaan karena biaya pinjaman meningkat.

“Penurunan aktivitas sekali lagi cukup terkendali dan tentu saja tidak seperti yang diharapkan banyak orang sebelum musim dingin ini," kata Hayes.

Ia menambahkan pertumbuhan lapangan kerja yang berkelanjutan dan kepercayaan bisnis yang cerah, serta tanda-tanda inflasi biaya mereda, adalah tanda-tanda positif bagi ekonomi Prancis.

Editor: Herlina Kartika Dewi