KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan bursa saham masih berpotensi tertekan oleh sentimen eksternal, terutama data ekonomi beberapa negara besar. Kemarin China merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 yakni 6,7%. Angka ini melambat jika dibandingkan dengan periode yang sam dengan tahun lalu yakni 6,8%. Di sisi lain, laporan neraca perdagangan dari Eropa juga diperkirakan bakal menurun. Hal serupa juga akan terjadi pada rilis penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan turun. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan, berbagai sentimen tersebut membuat para pelaku pasar memilih untuk wait and see. Kondisi tersebut pula yang membuat indeks pasar regional ikut terkoreksi.
Ekonomi global berpotensi tertekan, simak saham berikut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan bursa saham masih berpotensi tertekan oleh sentimen eksternal, terutama data ekonomi beberapa negara besar. Kemarin China merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 yakni 6,7%. Angka ini melambat jika dibandingkan dengan periode yang sam dengan tahun lalu yakni 6,8%. Di sisi lain, laporan neraca perdagangan dari Eropa juga diperkirakan bakal menurun. Hal serupa juga akan terjadi pada rilis penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan turun. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan, berbagai sentimen tersebut membuat para pelaku pasar memilih untuk wait and see. Kondisi tersebut pula yang membuat indeks pasar regional ikut terkoreksi.