JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat ekspor crude palm oil (CPO) dan turunnya pada tahun 2016 turun sebesar 5% yakni dari 26,4 juta ton pada tahun 2015 tergerus menjadi 25,1 juta ton di tahun 2016. Penurunan ekspor terjadi karena permintaan pasar global yang melemah hampir di semua negara tujuan ekspor dan penggunaan CPO untuk program mandatori bahan bakar nabati (B-20) yang telah berjalan secara konsisten. Direktur Eksekutif GAPKI Fadhil Hasan mengatakan secara nilai, tahun 2016 industri sawit menyumbangkan devisa sebesar US$ 18,1 miliar. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 3% jika dibandingkan dengan nilai ekspor minyak sawit 2015 sebesar US$ 18,67 miliar.
Ekonomi global lesu, ekspor CPO anjlok 5% di 2016
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat ekspor crude palm oil (CPO) dan turunnya pada tahun 2016 turun sebesar 5% yakni dari 26,4 juta ton pada tahun 2015 tergerus menjadi 25,1 juta ton di tahun 2016. Penurunan ekspor terjadi karena permintaan pasar global yang melemah hampir di semua negara tujuan ekspor dan penggunaan CPO untuk program mandatori bahan bakar nabati (B-20) yang telah berjalan secara konsisten. Direktur Eksekutif GAPKI Fadhil Hasan mengatakan secara nilai, tahun 2016 industri sawit menyumbangkan devisa sebesar US$ 18,1 miliar. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 3% jika dibandingkan dengan nilai ekspor minyak sawit 2015 sebesar US$ 18,67 miliar.