KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menilai bahwa sektor manufaktur memang merupakan sektor yang memberikan efek multiplier dan nilai tambah tinggi bagi perekonomian. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi memang menandakan pertumbuhan yang tinggi pula dari sektor industri. Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, di tengah perlambatan ekonomi global maka tantangan untuk meningkatkan pertumbuhan industri manufaktur akan semakin berat. Ini karena permintaan global yang menurun berpotensi menurunkan pula kinerja industri berorientasi ekspor. "Namun demikian, upaya mendorong permintaan di dalam negeri serta kebijakan hilirisasi sumber daya alam (SDA), harapannya akan tetap menggerakkan industri manufaktur," ujar Ferry kepada Kontan.co.id, Jumat (28/7).
Ekonomi Global Melambat, Tantangan Industri Manufaktur Semakin Berat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menilai bahwa sektor manufaktur memang merupakan sektor yang memberikan efek multiplier dan nilai tambah tinggi bagi perekonomian. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi memang menandakan pertumbuhan yang tinggi pula dari sektor industri. Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, di tengah perlambatan ekonomi global maka tantangan untuk meningkatkan pertumbuhan industri manufaktur akan semakin berat. Ini karena permintaan global yang menurun berpotensi menurunkan pula kinerja industri berorientasi ekspor. "Namun demikian, upaya mendorong permintaan di dalam negeri serta kebijakan hilirisasi sumber daya alam (SDA), harapannya akan tetap menggerakkan industri manufaktur," ujar Ferry kepada Kontan.co.id, Jumat (28/7).