Ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 7% di kuartal II 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memperkirakan, ekonomi di kuartal II-2021 tumbuh 7% year on year (yoy). Proyeksi ini melonjak dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 yang minus 5,32% yoy.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 nanti tentu akan membaik, sebab tahun lalu kontraksi ekonomi terjadi saat pandemi virus corona baru melanda Indonesia.

“Jadi nanti di kuartal II, kuartal III, dan kuartal IV apple to apple dengan tahun lalu. Tentu bedanya karena sudah ada vaksin, tahun lalu belum. Jadi keliatan dinamika basis datanya,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers realisasi APBN, Rabu (23/3).


Baca Juga: Sri Mulyani proyeksikan ekonomi di kuartal I-2021 minus 1% hingga minus 0,1%

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu optimistis pemulihan ekonomi akan terakselerasi di level positif pada kuartal II-2020. Sebab, di kuartal I-2021 ekonomi masih diprediksi minus 1% hingga 0,1% secara tahunan.

“Kuartal II dan seterusnya menunjukkan perbaikan signifikan dari segi angka karena kuartal II basis paling rendah di kuartal II-2020. Sehingga di 2021 akan terjadi perbaikan sangat signifkan kalau hitung-hitungan terakhir di atas 7% yoy,” kata dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 seiring dengan perbaikan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh beberapa lembaga internasional. Misalnya Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) yang merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni menjadi 4,9% yoy sepanjang 2021.

 “Pasar akan mengikuti bagaimana dinamika perekonomian tercermin pada perilaku masyakrakat. Dan OECD estimasi menunjukkan perbaikan di estimasi di 2021 sejalan dengan apa yang kita perkirakan sehingga aktual bisa dirasakan langsung masyarakat,” ujar Febrio.

Selanjutnya: Fitch pertahankan rating investment grade Indonesia, ini kata Sri Mulyani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat