Ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh, Wapres minta dunia usaha manfaatkan momentum



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan berbagai lembaga internasional telah meramal perekonomian Indonesia akan tumbuh positif tahun ini. Bahkan pemerintah pun memperkirakan ekonomi Indonesia akan pulih. Karenanya, dia meminta agar dunia usaha memanfaatkan momentum pertumbuhan ini.

"Lembaga IMF, Bank Dunia, ADB serta OECD memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh antara 4,4% sampai 4,9%. Angka-angka ini sejalan dengan perkiraan pemerintah bahwa ekonomi akan pulih dan tumbuh mulai tahun 2021 sebesar 4,5% sampai 5,3%. Oleh karena itu, dunia usaha dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ini dengan sebaik-baiknya," ujar Ma'ruf dalam Forum Indonesia Bangkit - Strategi Sektor Kesehatan Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi, Selasa (6/2).

Ma'ruf menjelaskan pemulihan ekonomi ini seiring dengan adanya pemulihan kesehatan akibat keberhasilan dari program vaksinasi Covid-19.


Ma'ruf juga mengatakan, adanya dorongan stimulus fiskal melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta investasi dari dunia usaha secara bersamaan akan mempercepat pemulihan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Menurutnya, berbagai penyesuaian terhadap kondisi new normal pun akan tetap diterapkan di berbagai sektor ekonomi.

Baca Juga: Kehadiran industri kelapa sawit berhasil tekan kemiskinan di Indonesia

Dengan adanya penurunan kasus Covid-19 dan peningkatan mobilitas masyarakat meski secara terbatas dalam beberapa bulan terakhir telah memberikan optimisme terhadap perbaikan konsumsi masyarakat. Karenanya, Ma'ruf berharap ekspansi dunia usaha melalui investasi bisa meningkatkan produksi dan menyerap tenaga kerja, termasuk ekspansi bisnis yang berbasis UMKM dan produk Halal.

Adapun, Ma'ruf juga mengatakan sejak Maret 2021 pemerintah sudah memberikan berbagai relaksasi seperti memberikan relaksasi pajak pembelian mobil dan rumah melalui pembebasan PPnBM dengan uang muka nol%. Adanya relaksasi ini diharapkan bisa mendorong permintaan dari kelas menengah.

Melihat adanya peningkatan penjualan mobil, Ma'ruf pun mengatakan pemerintah tengah berencana memperluas eskalasi PPnBM untuk kendaraan di atas 1.500 CC.

"Harapannya dengan kebijakan ini, akan memberikan multiplier effect terhadap sektor-sektor usaha ikutannya, mulai dari pemasok suku cadang, retail, pembayaran, hingga industri asuransi," ujarnya.

Selanjutnya: Ma'ruf Amin sebut pembangunan bandara Haji Muhammad Sidik tingkatkan konektivitas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli