Ekonomi Indonesia kuartal III-2021 diprediksi hanya tumbuh 3,5%-4%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2021 diperkirakan akan lebih rendah dari kuartal II-2021. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomid dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky memperkiraan pertumbuhan ekonomi periode Juli 2021 hingga September 2021 di kisaran 3,5% yoy hingga 4% yoy, atau lebih rendah dari capaian kuartal II-2021 yang mencapai 7,07% yoy. 

“Angka ini masih tentatif, tetapi sejauh ini kami melihat di kisaran tersebut. Ada dua faktor yang memengaruhi ini,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Minggu (10/10). 


Riefky menyebut sejumlah faktor yang memengaruhi penurunan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021. 

Baca Juga: Konsumsi rumahtangga berpeluang meningkat seturut meredanya Covid-19

Pertama, tidak adanya low base effect seperti kuartal II-2021. Seperti kita ketahui, pertumbuhan ekonomi kuartal di kuartal II 2021 bisa mencapai 7,07% yoy karena pada kuartal II tahun lalu menjadi titik terendah pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat pandemi Covid-19, yaitu hingga minus 5,32% yoy. 

Nah, sementara pada kuartal III-2020, perekonomian memang masih berada di zona kontraksi, tetapi sudah berhasil tumbuh di minus 3,49% yoy. 

“Jadi kalaupun lebih tinggi dari kuartal III-2020, rebound-nya tidak akan setinggi itu. Jadi ini membuat hampir pasti kuartal III-2021 lebih rendah dari kuartal II-2021,” tambah Riefky. 

Kedua, pada kuartal III-2021 ada lonjakan kasus harian Covid-19 yang akhirnya membuat pemerintah menarik rem darurat berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan MAsyarakat (PPKM) Darurat. 

Restriksi yang ketat ini akhirnya menghambat proses pemulihan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 akan tertahan. 

Ini pun terlihat dari komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga yang menjadi motor penggerak ekonomi diperkirakan tak tumbuh setinggi kuartal II-2021 karena daya beli masyarakat yang tertekan. 

Dari sisi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi juga diperkirakan tertahan karena adanya pembatasan yang menghambat penanaman modal. 

Namun, kabar baiknya, komponen konsumsi pemerintah diperkirakan masih cukup masif mengingat adanya PPKM Darurat, sehingga serapannya dipercepat. 

Dari sisi ekspor pun, nilai ekspor pada kuartal III-2021 cukup tinggi, didorong oleh harga komoditas yang naik tinggi dan permintaan global yang masih apik. 

Selanjutnya: Outlook ekonomi dan pasar modal diprediksi makin cerah di kuartal IV 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat