DUBLIN. Defisit anggaran Irlandia yang menggunung, diperkirakan bisa menjerumuskan perekonomian negara tetangga Inggris tersebut ke dalam resesi panjang. Pasalnya, Irlandia harus menghemat anggaran senilai € 15 miliar atau US$ 21 miliar untuk menurunkan defisit yang mencapai 32% terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 3% di tahun 2014. Institut Penelitian Ekonomi dan Sosial (ESRI) menyebutkan, Irlandia harus menelan pil pahit tersebut untuk mengembalikan kepercayaan investor di pasar keuangan. Maklum, dengan defisit yang tinggi, risiko gagal bayar bagi obligasi Pemerintah Irlandia semakin besar. Saat ini, pasar meminta imbal hasil yang sangat tinggi untuk obligasi yang terbitan pemerintah. Tengok saja, imbal hasil obligasi Pemerintah Irlandia bertenor 10 tahun saat ini 5,82% atau 338 basis poin di atas imbal hasil obligasi Jerman yang menjadi acuan. “Tidak banyak orang percaya pertumbuhan ekonomi Irlandia akan mencapai 3% pada 2014," kata Ekonom ESRI Alan Barrett, Kamis (21/10).
Ekonomi Irlandia bisa terjebak resesi panjang
DUBLIN. Defisit anggaran Irlandia yang menggunung, diperkirakan bisa menjerumuskan perekonomian negara tetangga Inggris tersebut ke dalam resesi panjang. Pasalnya, Irlandia harus menghemat anggaran senilai € 15 miliar atau US$ 21 miliar untuk menurunkan defisit yang mencapai 32% terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 3% di tahun 2014. Institut Penelitian Ekonomi dan Sosial (ESRI) menyebutkan, Irlandia harus menelan pil pahit tersebut untuk mengembalikan kepercayaan investor di pasar keuangan. Maklum, dengan defisit yang tinggi, risiko gagal bayar bagi obligasi Pemerintah Irlandia semakin besar. Saat ini, pasar meminta imbal hasil yang sangat tinggi untuk obligasi yang terbitan pemerintah. Tengok saja, imbal hasil obligasi Pemerintah Irlandia bertenor 10 tahun saat ini 5,82% atau 338 basis poin di atas imbal hasil obligasi Jerman yang menjadi acuan. “Tidak banyak orang percaya pertumbuhan ekonomi Irlandia akan mencapai 3% pada 2014," kata Ekonom ESRI Alan Barrett, Kamis (21/10).