KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan ekonomi syariah atau ekonomi islam global turut mengalami pertumbuhan yang negatif akibat 2020. Mengutip State of the Global Islamic Economy Report, ekonomi Islam global diperkirakan mengalami kontraksi 2,5%. Angka ini memang lebih baik dari pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan terkontraksi 5,2%. Bila dirinci, pertumbuhan industri makanan dan minuman halal global mengalami kontraksi sebesar 0,2%, diikuti industri kosmetik sebesar 2,5%, dan industri busana muslim global sebesar 2,9%.
Meski ekonomi syariah global mengalami pertumbuhan yang negatif, Ma'ruf menilai Indonesia masih bisa memanfaatkan peluang dari permintaan produk halal global tersebut. Baca Juga: Tarik investasi industri, Kemenperin dorong pembangunan kawasan tertentu "Ekonomi Islam global sebelum terjadi pandemi diperkirakan mencapai US$ 3,2 triliun pada tahun 2024, pasca pandemi diperkirakan masih akan mencapai US$ 2,4 triliun pada tahun 2024, cukup besar untuk kita manfaatkan," ujar Ma’ruf saat memberikan sambutan pada Webinar Series Indonesia Islamic Festival (IIFEST) 2020, Kamis (26/11). Menurutnya, dengan memanfaatkan peluang tersebut bisa pula membantu pemulihan ekonomi nasional. Karenanya, dia berpendapat perlu adanya upaya untuk menggairahkan ekonomi dan keuangan syariah pasca pandemi.