KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekonomi Jepang mulai menunjukkan pemulihan. Meski tanda-tanda di negara terbesar ketiga di dunia ini masih dianggap dalam batas moderat. Mengutip Bloomberg, produksi industri di Jepang sedikit terangkat di Juni 2023 sebesar 2% dibandingkan bulan sebelumnya. Kementerian Perindustrian Jepang mengungkapkan pemulihan ini terlihat dari kenaikan mobil dan perangkat elektronik Para ekonom juga memperkirakan kenaikan indeks ini naik 1,3% pada kuartal kedua dari kuartal pertama.
Ekonom Dai-Ichi Life Research Institute Chisato Oshiba mengatakan bahwa peningkatan produksi mobil baru-baru ini merupakan suatu faktor yang positif. “Ekspor mobil juga mulai pulih, jadi saya memperkirakan tren pemulihan bertahap akan terus berlanjut, meskipun belum tentu akan terjadi untuk mesin-mesin lainnya,” ujar Chisato, Senin (31/7). Pemulihan yang sedang berlangsung di Jepang ini selain dari kenaikan industri juga dari faktor-faktor lainnya. . Misalnya, Jepang mulai meraih surplus neraca ekonomi perdagangan pertama sejak Juli 2021, dengan ekspor bertahan sedangkan impor alami penurunan karena turunnya harga bahan bakar. Laporan lainnya menunjukkan bahwa penjualan ritel turun sebanyak 0,4% di bulan Juni 2023 dari bulan Mei 2023. Namun penurunan tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan analisis yang mengungkapkan di periode tersebut akan alami penurunan sebanyak 0,7%. Sedangkan untuk pengeluaran alami kenaikan 5,9% dibandingkan tahun lalu. Kembalinya para turis dari luar negeri juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya konsumsi di Jepang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mata uang yen yang lebih lemah meningkatkan daya beli para turis ini. Di bulan Juni 2023, Organisasi pariwisata Nasional Jepang mencatat jumlah pengunjung dari luar negeri kembali ke lebih dari 70% dari tingkat sebelum pandemi, dengan kata lain kembali ke atas 2 juta orang.
Namun, para pembeli lokal harus menghadapi situasi yang beragam karena inflasi terus melebihi kenaikan gaji mereka. Pada hari Jumat (28/7) kemarin tercatat bahwa inflasi negeri sakura ini sedikit lebih kuat dari yang diperkirakan. Para analis juga memperkirakan ekonomi Jepang akan mencatatkan pertumbuhan selama tiga bulan di kuartal kedua. Meskipun dengan laju yang lebih lambat jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Chisato juga mengatakan bahwa ekspor di Jepang diperkirakan akan tetap lesu karena perlambatan ekonomi luar negeri, seperti kurangnya stabilitas China dan faktor lainnya. Ia juga menambahkan bahwa kenaikan suku bunga di luar negeri yang terus berlanjut masih harus dilihat dengan penuh kehati-hatian.
“Produksi industri juga kemungkinan akan tetap rendah karena alasan-alasan yang sama,” pungkas Chisato.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Sejumlah Lini Bisnis FIF Tumbuh Positif di Semester I-2023 Di minggu lalu, Bank of Japan juga mengguncang pasar keuangan dengan melonggarkan cengkeramannya pada imbal hasil obligasi dan merupakan langkah mengejutkan pertama Gubernur Kazuo Ueda sejak masa kepemimpinannya. Sementara itu aturan utama bank tidak ada perubahan, penyesuaian yang terjadi pada hari Jumat silam kemungkinan akan terus memacu pembicaraan tentang potensi normalisasi kebijakan yang akan datang. Serta spekulasi yang akan membantu memperkuat yen terhadap dolar.
Editor: Lamgiat Siringoringo