Ekonomi Jerman menopang euro



JAKARTA. Euro menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Indeks kepercayaan bisnis Jerman yang akhir pekan lalu dirilis positif dan melampaui harapan pasar, telah mengangkat pergerakan mata uang 17 negara Eropa ini.

Di pasar spot hingga Jumat (22/11), pasangan EUR/JPY menguat 0,67% menjadi 137,28, pasangan mata uang EUR/USD menguat 0,56% menjadi 1,3558 dan pasangan mata uang EUR/AUD menguat 1,16% menjadi 1,4770 dibanding hari sebelumnya.

Tingkat kepercayaan bisnis di Jerman semakin membaik. Berdasarkan hasil laporan Ifo Institute, sepanjang November ini indeks kepercayaan bisnis di negara dengan tingkat ekonomi terbesar di Zona Eropa tersebut mencapai 109,3 atau melampaui Oktober yang baru mencapai 107,4.


Ini adalah angka indeks tertinggi sejak April 2012. Angka ini juga lebih tinggi ketimbang survei Bloomberg yang menunjukkan angka 107,7.

Tingkat pertumbuhan ekonomi Jerman sepanjang kuartal III juga mencapai 0,3%. Angka ini, sesuai ekspektasi pasar. Tingkat pengangguran Jerman hampir mendekati titik terendah dalam 20 tahun pada Oktober lalu. Pesanan pabrik bulan September pun naik lebih tinggi daripada estimasi ekonom.

Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, data positif ini telah menjadi katalis positif bagi euro terhadap mata uang lain, termasuk dollar Australia. Nilai tukar aussie anjlok terhadap banyak mata uang lain karena pernyataan Glenn Stevens, Gubernur Bank Sentral Australia tentang rencana mengintervensi penguatan aussie agar momentum pemulihan ekonomi Australia bisa tetap dijaga.

Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures menambahkan, dari sisi dollar Amerika Serikat (AS), penguatan euro juga tertopang oleh aksi tunggu pasar terhadap kejelasan pengurangan stimulus moneter AS. Hal itu telah membuat pasangan mata uang EUR/USD sedikit bergerak positif.

Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures mengatakan, pergerakan euro masih mendapat katalis positif dari kebijakan moneter longgar yang masih diterapkan oleh Bank Sentral Jepang. Yen melemah sehingga euro melanjutkan penguatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati