KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 masih akan minus. Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI memprediksi, kalau perekonomian di kuartal III-2020 akan minus 4,5% yoy. “Dengan demikian, berdasarkan definisi resesi menurut pemerintah, Indonesia memasuki resesi di kuartal III-2020,” ujar peneliti ekonomi senior IKS Eric Sugandi dalam asesmen yang diterima Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Meski memang merosot dari pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2019, tetapi perekonomian di kuartal III tahun ini meningkat dari kuartal II-2020, sebesar 4,0% qtq, not seasonally adjusted (NSA).
Baca Juga: Ekonom ini memprediksi ekonomi kuartal III-2020 minus 3,13%, membaik dari kuartal II Meningkatnya perekonomian dari kuartal II-2020 ini terutama disebabkan oleh pembukaan kembali sektor-sektor perekonomian yang dilakukan secara bertahap dalam periode Juli 2020 hingga September 2020 ini. Senada dengan Eric, Ekonom sekaligus Staf Ahli Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ryan Kiryanto memprediksi kalau perekonomian di kuartal III-2020 akan terkontraksi di kisaran minus 3,1% yoy hingga minus 3,4% yoy. Perekonomian yang masih kontraksi disebabkan oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang belum kuat, akibat belum bangkitnya permintaan dari masyarakat, meski pemerintah telah melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Karena masyarakat mampu menahan diri untuk melakukan tindakan konsumsi dengan pertimbangan utama masalah kesehatan. Di sisi lain, masyarakat kelas bawah melemah daya belinya,” ujar Ryan. Sementara itu, Ryan masih melihat invetsasi langsung relatif terjaga dan dari sisi neraca perdagangan juga masih surplus yang menunjukkan adanya perbaikan ekspor meski impor menurun. Belanja pemerintah pada kuartal III-2020 juga mulai menunjukkan akselerasi akibat penyaluran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang semakin masif. Ke depan, Ryan melihat perekonomian mulai membaik pada kuartal IV-2020. Ryan memprediksi, perekonomian akan berada di kisaran minus 1,5% hingga 0,5% dalam tiga bulan terakhir tahun ini. “Konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah akan melonjak, dibarengi dengan serapan dana PEN untuk sisi pemulihan ekonomi maupun penyehatan masyarakat umum,” tambahnya.
Baca Juga: Danareksa Research Institute memprediksi ekonomi kuartal III 2020 minus 2,48% Selain itu, Ryan juga melihat kalau perbaikan perekonomian tak lepas dari relaksasi kebijakan pemerintah, Bank Indonesia (BI), serta OJK. Sementara itu, ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana memprediksi perekonomian di kuartal III-2020 akan tumbuh minus 2,84% yoy. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi di keseluruhan tahun 2020 akan minus 1,56% yoy. Wisnu optimistis, ke depan perekonomian akan kembali ke zona positif. Pada tahun 2021, ia memprediksi ekonomi akan bisa tumbuh 3,43% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi