Ekonomi Lesu, BTPN Syariah Memperkuat Pendampingan Untuk Masyarakat Inklusi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Sudah lebih dari satu dekade, BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank umum syariah yang melayani masyarakat inklusi di berbagai daerah Indonesia. Di tengah situasi yang menantang seperti sekarang, khususnya bagi segmen ultra mikro, bank berkode saham BTPS ini tengah menjaga kualitas pembiayaan dan melakukan pendampingan lebih intensif.

Situasi ekonomi Indonesia sendiri sedang sulit. Mengutip laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi RI tercatat melambat menjadi 5,05% pada kuartal II 2024 dan terjadi deflasi pada Mei-Juli 2024. Ini merupakan tanda-tanda pelambatan daya beli masyarakat.

BTPN Syariah lebih selektif menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat inklusi demi menjaga keberlangsungan bisnis. Selain itu, anak usaha Bank BTPN itu juga memperkuat pendampingan yang dilakukan oleh seluruh bankir pemberdaya dalam membangun empat perilaku unggul nasabah.


Keempatnya yakni berani berusaha, disiplin, kerja keras dan saling bantu atau solidaritas (BDKS). Tujuannyam agar segmen ultra mikro dapat bertahan dalam situasi apapun.

Baca Juga: OJK Resmi Terbitkan POJK Transparansi Suku Bunga Dasar Kredit Bank Umum Konvensional

Sebagai rangkaian membangun semangat nasabah, BTPN Syariah memberikan program umrah satu pesawat kepada 10 sentra inspiratif yang telah menunjukkan solidaritasnya dalam empat perilaku unggul tadi. Tak hanya itu, nasabah yang terus bertumbuh dan menginspirasi berkesempatan mendapatkan pendampingan lebih intensif bersama mahasiswa melalui program Bestee alias Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia.

BTPN Syariah berupaya menjaga kualitas dengan selektif menyalurkan pembiayaan. "Selain itu bank juga sedang memperkuat pendampingan kepada nasabah agar semakin terbangun perilaku unggul. Upaya ini, Insya Allah dapat menjaga kualitas bisnis. Dengan demikian, hal tersebut memberikan ruang dan kesempatan bagi BTPN Syariah untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan," papar Direktur BTPN Syariah Arief Ismail pada public expose, Selasa (27/8).

Hingga akhir Juni 2024, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 552 miliar dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp10,44 triliun. Sementara, rasio keuangan tetap sehat. Terlihat dari return on asset (ROA) sebesar 6,6% dan rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) sebesar 50,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian