JAKARTA. Kinerja ekspor nasional semakin loyo. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Juni 2012 mencapai US$ 15,36 miliar. Angka ini turun 16,44% ketimbang periode yang sama tahun 2011.Kepala BPS Suryamin mengungkapkan penurunan ekspor ini terjadi karena melemahnya permintaan komoditas akibat perlambatan ekonomi global. "Kalau dibanding Mei 2012 yang sebesar US$ 16,8 miliar, maka ekspor Juni juga turun 8,7%," ujarnya dalam konferensi pers Selasa (1/8).Suryamin mengungkapkan, penurunan ekspor pada Juni terjadi pada ekspor migas dan non migas. Ekspor migas turun 25,12% dari US$ 3,72 juta pada Mei menjadi US$ 2,78 juta pada Juni 2012. sedangkan ekspor non migas turun 4,04% dari US$ 13,10 juta menjadi US$ 12,57 juta.Penurunan kinerja ekspor juga terjadi sepanjang tahun ini. Data BPS menyebutkan, total ekspor Januari - Juni 2012 mencapai US$ 96,88 miliar atau turun 1,76% ketimbang periode yang sama tahun 2011. Dari jumlah itu, ekspor non migas tercatat sebesar US$ 76,83 miliar, atau turun 2,79% ketimbang Januari - Juni 2011.Melihat pangsa ekspor non migas selama enam bulan pertama tahun ini, Suryamin bilang tiga negara utama tujuan ekspor terbesar Indonesia adalah China dengan total ekspor US$ 10,45 miliar, disusul Jepang pada urutan kedua dengan total ekspor US$ 8,72 miliar dan ketiga diduduki Amerika Serikat dengan total ekspor US$ 7,46 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekonomi lesu, kinerja ekspor makin terpuruk
JAKARTA. Kinerja ekspor nasional semakin loyo. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Juni 2012 mencapai US$ 15,36 miliar. Angka ini turun 16,44% ketimbang periode yang sama tahun 2011.Kepala BPS Suryamin mengungkapkan penurunan ekspor ini terjadi karena melemahnya permintaan komoditas akibat perlambatan ekonomi global. "Kalau dibanding Mei 2012 yang sebesar US$ 16,8 miliar, maka ekspor Juni juga turun 8,7%," ujarnya dalam konferensi pers Selasa (1/8).Suryamin mengungkapkan, penurunan ekspor pada Juni terjadi pada ekspor migas dan non migas. Ekspor migas turun 25,12% dari US$ 3,72 juta pada Mei menjadi US$ 2,78 juta pada Juni 2012. sedangkan ekspor non migas turun 4,04% dari US$ 13,10 juta menjadi US$ 12,57 juta.Penurunan kinerja ekspor juga terjadi sepanjang tahun ini. Data BPS menyebutkan, total ekspor Januari - Juni 2012 mencapai US$ 96,88 miliar atau turun 1,76% ketimbang periode yang sama tahun 2011. Dari jumlah itu, ekspor non migas tercatat sebesar US$ 76,83 miliar, atau turun 2,79% ketimbang Januari - Juni 2011.Melihat pangsa ekspor non migas selama enam bulan pertama tahun ini, Suryamin bilang tiga negara utama tujuan ekspor terbesar Indonesia adalah China dengan total ekspor US$ 10,45 miliar, disusul Jepang pada urutan kedua dengan total ekspor US$ 8,72 miliar dan ketiga diduduki Amerika Serikat dengan total ekspor US$ 7,46 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News