JAKARTA. Perlambatan ekonomi yang menekan penjualan polis asuransi tak serta merta membuat klaim yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi menciut. Malah, beberapa asuransi harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk membayar klaim kepada nasabah. Ambil contoh PT Asuransi Jiwasraya. Semula, perusahaan asuransi pelat merah itu menargetkan jumlah klaim di sepanjang tahun ini akan lebih rendah dari tahun lalu. Pada 2014, total klaim yang dibayar Jiwasraya mencapai Rp 6,4 triliun. Nah, di 2015 Jiwasraya mengestimasikan klaim bisa turun Rp 5,5 triliun. Nyatanya, sampai Juni 2015, Jiwasraya sudah harus mengeluarkan klaim lebih dari separuh dari target selama setahun. Per semester pertama tahun ini, Jiwasraya telah membayarkan klaim asuransi senilai Rp 3 triliun kepada pemegang polis.
Ekonomi lesu, klaim asuransi masih tinggi
JAKARTA. Perlambatan ekonomi yang menekan penjualan polis asuransi tak serta merta membuat klaim yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi menciut. Malah, beberapa asuransi harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk membayar klaim kepada nasabah. Ambil contoh PT Asuransi Jiwasraya. Semula, perusahaan asuransi pelat merah itu menargetkan jumlah klaim di sepanjang tahun ini akan lebih rendah dari tahun lalu. Pada 2014, total klaim yang dibayar Jiwasraya mencapai Rp 6,4 triliun. Nah, di 2015 Jiwasraya mengestimasikan klaim bisa turun Rp 5,5 triliun. Nyatanya, sampai Juni 2015, Jiwasraya sudah harus mengeluarkan klaim lebih dari separuh dari target selama setahun. Per semester pertama tahun ini, Jiwasraya telah membayarkan klaim asuransi senilai Rp 3 triliun kepada pemegang polis.