JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lesu membuat bisnis makanan cepat saji kurang gairah. Sebab daya beli masyarakat ikut lesu sehingga pertumbuhan bisnis tahun ini tidak maksimal. Walhasil, pebisnis restoran cepat saji memangkas target bisnis mereka dari tumbuh 10% menjadi sekitar 6%. Misalnya PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Tadinya, pengelola gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) ini semula memprediksi bisa meraih pertumbuhan bisnis 11% tahun ini. "Kami menargetkan pertumbuhan bisnis 6% tahun ini dengan target penjualan Rp 4,57 triliun (tahun 2014 Rp 4,31 triliun)," kata Justinus Daliman Juwono, Direktur Keuangan Fast Food Indonesia usai paparan publik dalam acara Investor Summit Capital Market Expo 2015 di Bursa Efek Indonesia, Selasa (10/11).
Ekonomi lesu, konsumen resto cepat saji berkurang
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lesu membuat bisnis makanan cepat saji kurang gairah. Sebab daya beli masyarakat ikut lesu sehingga pertumbuhan bisnis tahun ini tidak maksimal. Walhasil, pebisnis restoran cepat saji memangkas target bisnis mereka dari tumbuh 10% menjadi sekitar 6%. Misalnya PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Tadinya, pengelola gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) ini semula memprediksi bisa meraih pertumbuhan bisnis 11% tahun ini. "Kami menargetkan pertumbuhan bisnis 6% tahun ini dengan target penjualan Rp 4,57 triliun (tahun 2014 Rp 4,31 triliun)," kata Justinus Daliman Juwono, Direktur Keuangan Fast Food Indonesia usai paparan publik dalam acara Investor Summit Capital Market Expo 2015 di Bursa Efek Indonesia, Selasa (10/11).