JAKARTA. Rumus bisnis bank itu sederhana. Ekonomi melaju, laba bank melejit. Ekonomi lesu, laba bank ikut ngerem. Wajar jadinya, ketika ekonomi Indonesia lesu sepanjang tahun 2014, laju laba bank seturut melambat. Hal tersebut tampak pada kinerja keuangan sejumlah bank. Bank Mandiri, sebagai contoh, memang mampu menjaring laba senilai Rp 19,90 triliun. Namun, laju labanya melambat ketimbang 2013. Tahun 2013, laba Bank Mandiri tumbuh 17,4%, sementara pertumbuhan laba tahun lalu hanya sekitar 9,34%. Padahal, margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) Bank Mandiri masih tumbuh, dari 5,74% menjadi 5,97% 2014. Usut punya usut, kinerja anak usaha yang menjadi biang laba Bank Mandiri tak bisa tumbuh tinggi. "Laba bank only (non konsolidasi) saja tumbuh sekitar 12%," tandas Pahala Nugraha Masyuri, Direktur Keuangan Bank Mandiri, Rabu (11/2).
Ekonomi lesu, laba bank melambat
JAKARTA. Rumus bisnis bank itu sederhana. Ekonomi melaju, laba bank melejit. Ekonomi lesu, laba bank ikut ngerem. Wajar jadinya, ketika ekonomi Indonesia lesu sepanjang tahun 2014, laju laba bank seturut melambat. Hal tersebut tampak pada kinerja keuangan sejumlah bank. Bank Mandiri, sebagai contoh, memang mampu menjaring laba senilai Rp 19,90 triliun. Namun, laju labanya melambat ketimbang 2013. Tahun 2013, laba Bank Mandiri tumbuh 17,4%, sementara pertumbuhan laba tahun lalu hanya sekitar 9,34%. Padahal, margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) Bank Mandiri masih tumbuh, dari 5,74% menjadi 5,97% 2014. Usut punya usut, kinerja anak usaha yang menjadi biang laba Bank Mandiri tak bisa tumbuh tinggi. "Laba bank only (non konsolidasi) saja tumbuh sekitar 12%," tandas Pahala Nugraha Masyuri, Direktur Keuangan Bank Mandiri, Rabu (11/2).