JAKARTA. Tahun ini memang tahun berat bagi dunia bisnis, terutama pebisnis alat berat. Toh, PT Jakarta International Machinery Centre (JIMAC Group) optimistis bisnis bisa bangkit semester II. Distributor tunggal alat berat merek SANY itu berharap proyek pemerintah bisa mengangkat kembali penjualan alat berat. JIMAC memprediksikan pertumbuhan penjualan alat berat di semester II lebih baik ketimbang semester I. Benny Kurniajaya, Chief Executive Officer PT Jakarta International Machinery Centre mengatakan, katalis positif di paruh kedua nanti adalah banyak anggaran pemerintah yang cair. Alhasil, beberapa proyek pemerintah yang belum terealisasi di semester I-2015, dia perkirakan mulai berjalan di semester II-2015. JIMAC berharap geliat pasar alat berat di semester II nanti bisa menopang target kinerja tahun ini. Hingga akhir 2015, perusahaan tersebut menargetkan pendapatan sama seperti realisasi pendapatan tahun 2014 yakni sebesar US$ 70 juta. "Ini semua karena ekonomi dalam negeri, bertumbuh seperti tahun lalu saja kami sudah bersyukur," ujar Benny kepada KONTAN, Selasa (23/6).
Ekonomi lesu, penjualan alat berat JIMAC stagnan
JAKARTA. Tahun ini memang tahun berat bagi dunia bisnis, terutama pebisnis alat berat. Toh, PT Jakarta International Machinery Centre (JIMAC Group) optimistis bisnis bisa bangkit semester II. Distributor tunggal alat berat merek SANY itu berharap proyek pemerintah bisa mengangkat kembali penjualan alat berat. JIMAC memprediksikan pertumbuhan penjualan alat berat di semester II lebih baik ketimbang semester I. Benny Kurniajaya, Chief Executive Officer PT Jakarta International Machinery Centre mengatakan, katalis positif di paruh kedua nanti adalah banyak anggaran pemerintah yang cair. Alhasil, beberapa proyek pemerintah yang belum terealisasi di semester I-2015, dia perkirakan mulai berjalan di semester II-2015. JIMAC berharap geliat pasar alat berat di semester II nanti bisa menopang target kinerja tahun ini. Hingga akhir 2015, perusahaan tersebut menargetkan pendapatan sama seperti realisasi pendapatan tahun 2014 yakni sebesar US$ 70 juta. "Ini semua karena ekonomi dalam negeri, bertumbuh seperti tahun lalu saja kami sudah bersyukur," ujar Benny kepada KONTAN, Selasa (23/6).