KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pertumbuhan ekonomi yang terus menunjukkan perlambatan membuat sejumlah bank sentral di dunia memangkas bunga acuan. Terbaru, Bank of Canada memangkas suku sebesar 25 basis poin (bps) pada 4 September lalu.
Pemangkasan suku bunga juga akan dilakukan oleh bank sentral lain. Pekan ini, petinggi European Central Bank (ECB) akan menggelar pertemuan memutuskan arah kebijakan moneter. Sejumlah analis memperkirakan, ECB akan memangkas bunga 25 bps.
Langkah ini mengantisipasi potensi The Fed memangkas suku bunga bukan ini. Sebelumnya, para pejabat bank sentral Eropa juga telah mengisyaratkan akan menurunkan bunga kedua kalinya tahun ini, setelah memangkas bunga sebesar 25 bps pada Juni 2024. Pejabat ECB menyebut akan ada satu pemotongan lagi pada tahun 2024.
"Kami memperkirakan ECB akan memangkas 25 bps lagi pada Desember. Namun, tingkat pertumbuhan upah yang tinggi dan inflasi jasa yang tinggi menyebabkan Dewan Gubernur menahan diri untuk tidak berkomitmen pada hal pemangkasan terlebih dahulu," pendapat David Powell, Ekonom Senior Bloomberg.
Bank sentral saat ini mulai beralih mendukung pertumbuhan ekonomi setelah menilai risiko inflasi telah memudar. Di zona euro, pertumbuhan upah selama kuartal kedua menjadi tolak ukur bagi para pembuat kebijakan agar berani menurunkan suku bunga.
Fokus ke pertumbuhan
Di Amerika Serikat (AS), inflasi yang mulai stabil juga memberi rasa percaya diri bagi The Fed menurunkan bunga. Kendati begitu, data tenaga kerja yang dirilis Jumat (6/9) cukup mengecewakan.Bagi investor, penurunan suku bunga bukan sekadar berapa dalam bunga dipangkas. Tapi juga seberapa besar ekonomi bisa didorong kembali dengan melakukan pemangkasan bunga.
Gubernur ECB Christine Lagarde mengatakan, prospek pertumbuhan ekonomi menjadi fokus mereka. Sementara data yang dirilis menunjukkan ekonomi di kuartal kedua lebih lemah dari sebelumnya.
Di China, permintaan domestik yang rapuh membuat inflasi konsumen meningkat sedikit. Tapi inflasi masih rendah, cuma 0,7%. Sementara penurunan harga di tingkat pabrik semakin dalam.
Data pertumbuhan produksi industri, penjualan eceran, dan investasi aset tetap melambat pada Agustus. Sementara investasi properti diperkirakan turun dua digit selama empat bulan berturut-turut.
Data inflasi India Agustus akan dirilis Kamis (12/9) juga dapat mengarahkan bank sentral India menurunkan bunga pada Oktober. Pertumbuhan harga di India juga diprediksi melambat dua bulan berturut-turut. Inflasi India pada Juli turun ke 3,54% dari 5,08%.