JAKARTA. Pelemahan ekonomi domestik selama tiga tahun terakhir masih terasa hingga kini. Hal ini telah membuat daya beli masyarakat lesu beberapa tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, daya beli yang masih lesu dapat terlihat dari realisasi inflasi 2016 sebesar 3,02% yang merupakan pencapaian paling rendah dalam satu dekade. Kondisi tersebut, bermula dari melemahnya sektor pertambangan yang kemudian mempengaruhi kontraksi ke sektor lainnya. “Saya menganggap ini adalah masih menjadi imbas dari pelemahan ekonomi yang terjadi selama 2014, 2015, 2016 karena faktor komoditas dan ekspor. Sehingga imbasnya masih terasa sampai sekarang," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (3/7).
Ekonomi masih lemah, pemerintah genjot daya beli
JAKARTA. Pelemahan ekonomi domestik selama tiga tahun terakhir masih terasa hingga kini. Hal ini telah membuat daya beli masyarakat lesu beberapa tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, daya beli yang masih lesu dapat terlihat dari realisasi inflasi 2016 sebesar 3,02% yang merupakan pencapaian paling rendah dalam satu dekade. Kondisi tersebut, bermula dari melemahnya sektor pertambangan yang kemudian mempengaruhi kontraksi ke sektor lainnya. “Saya menganggap ini adalah masih menjadi imbas dari pelemahan ekonomi yang terjadi selama 2014, 2015, 2016 karena faktor komoditas dan ekspor. Sehingga imbasnya masih terasa sampai sekarang," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (3/7).