Ekonomi Masih Lesu, Kucuran Kredit Baru Perbankan China Turun



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ekonomi China masih lesu. Salah satu indikatornya, pinjaman baru perbankan di China turun lebih besar dari perkiraan pada bulan Februari 2024.

Pinjaman baru turun bahkan ketika bank sentral berupaya memacu pertumbuhan ekonomi yang lesu dan melawan tekanan deflasi.

Seperti dikutip Reuters, bank-bank Tiongkok memberikan pinjaman yuan sebesar 1,45 triliun yuan (US$ 201,5 miliar) pada bulan Februari, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data yang dirilis oleh People Bank of China. Jumah ini turun tajam dari bulan Januari dan jauh dari ekspektasi para analis.


Penurunan pada bulan Februari dibandingkan bulan Januari sudah diperkirakan secara luas, karena bank-bank Tiongkok cenderung melakukan pinjaman di awal tahun untuk mendapatkan nasabah berkualitas tinggi dan memenangkan pangsa pasar.

Waktu libur Tahun Baru Imlek selama seminggu, yang jatuh pada bulan Februari tahun ini dibandingkan akhir Januari pada tahun 2023, mungkin juga membebani aktivitas pemberian pinjaman pada bulan lalu.

Analis yang disurvei Reuters memperkirakan pinjaman baru akan turun menjadi 1,50 triliun yuan pada bulan Februari dari 4,92 triliun yuan pada bulan sebelumnya dan dibandingkan 1,81 triliun yuan pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: China: Pelarangan TikTok Akan Merugikan Amerika Serikat Sendiri

Bank-bank Tiongkok menghasilkan pinjaman baru sebesar 6,37 triliun yuan dalam dua bulan pertama tahun 2024, menurut data yang dirilis oleh bank sentral pada hari Jumat.

Bank sentral tidak memberikan angka pinjaman untuk bulan Februari saja.

Tiongkok telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 sebesar sekitar 5%, yang menurut banyak analis akan menjadi tantangan untuk dicapai tanpa lebih banyak stimulus.

Gubernur PBOC Pan Gongsheng mengatakan pada konferensi pers pekan lalu bahwa masih ada ruang untuk memotong persyaratan rasio cadangan bank (RRR), menyusul pemotongan 50 basis poin pada bulan Januari, yang merupakan penurunan terbesar dalam dua tahun.

Bulan lalu, PBOC mengumumkan penurunan suku bunga referensi hipotek utama yang terbesar, dalam upaya untuk menopang pasar properti dan perekonomian secara keseluruhan yang sedang berjuang.

Jumlah uang beredar M2 tumbuh 8,7% dari tahun sebelumnya, di bawah perkiraan 8,8% yang diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters. M2 tumbuh 8,7% di bulan Januari dibandingkan tahun lalu.

Pinjaman yuan yang beredar tumbuh 10,1% di bulan Februari dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan pertumbuhan 10,4% di bulan Januari. Analis memperkirakan pertumbuhan 10,2%.

Baca Juga: Orang Terkaya China Zhong Shanshan Pusing, Pengguna Medsos Sebut Produknya Pro Jepang

Pertumbuhan total pembiayaan sosial (TSF), yang merupakan ukuran kredit dan likuiditas perekonomian, melambat menjadi 9,0% di bulan Februari dibandingkan tahun sebelumnya dan dari 9,5% di bulan Januari.

TSF mencakup bentuk pembiayaan di luar neraca yang ada di luar sistem pinjaman bank konvensional, seperti penawaran umum perdana, pinjaman dari perusahaan perwalian, dan penjualan obligasi.

Pada bulan Februari, TSF turun menjadi 1,56 triliun yuan dari 6,5 triliun yuan pada bulan Januari. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan TSF Februari sebesar 2,22 triliun yuan.

Editor: Khomarul Hidayat