Banyak cara mempertahankan kinerja perusahaan saat ekonomi dunia tengah panas dingin. Jalan pintas yang banyak diambil pelaku usaha dalam upaya memangkas beban operasional adalah memecat karyawan alias pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengurangan jumlah karyawan juga bisa terjadi kala perusahaan menjual sejumlah unit bisnisnya. Fenomena PHK ini bisa menimpa siapa saja, termasuk mereka yang bekerja di perusahaan kakap. Perusahaan besar berpendapatan miliaran dollar Amerika Serikat (AS) yang menjadi anggota indeks Standard & Poor's 500 pun mengalami hal serupa. Asal tahu saja, Indeks S&P 500 adalah indeks yang beranggotakan 500 emiten beraset besar dari seluruh dunia. Dari anggota Indeks S&P 500, terjaring 10 besar nama perusahaan yang paling banyak merumahkan karyawan sepanjang 2014. Seperti diwartakan CNBC, Jumat (13/3), 10 entitas itu memangkas lebih dari 20% karyawannya.
Ekonomi melambat, emiten besar AS pangkas karyawan
Banyak cara mempertahankan kinerja perusahaan saat ekonomi dunia tengah panas dingin. Jalan pintas yang banyak diambil pelaku usaha dalam upaya memangkas beban operasional adalah memecat karyawan alias pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengurangan jumlah karyawan juga bisa terjadi kala perusahaan menjual sejumlah unit bisnisnya. Fenomena PHK ini bisa menimpa siapa saja, termasuk mereka yang bekerja di perusahaan kakap. Perusahaan besar berpendapatan miliaran dollar Amerika Serikat (AS) yang menjadi anggota indeks Standard & Poor's 500 pun mengalami hal serupa. Asal tahu saja, Indeks S&P 500 adalah indeks yang beranggotakan 500 emiten beraset besar dari seluruh dunia. Dari anggota Indeks S&P 500, terjaring 10 besar nama perusahaan yang paling banyak merumahkan karyawan sepanjang 2014. Seperti diwartakan CNBC, Jumat (13/3), 10 entitas itu memangkas lebih dari 20% karyawannya.