JAKARTA. Salah satu dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi yang paling terasa adalah pengangguran. Jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 300.000 jiwa pada Februari 2015. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Penganguran Terbuka (TPT) meningkat dari posisi 5,7% pada Februari 2014 menjadi 5,81% pada Februari 2015. Bila dilihat secara jumlah, jumlah pengangguran meningkat 300.000 jiwa dari 7,15 juta orang menjadi 7,45 juta orang. Padahal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 pemerintah memasang target tingkat pengangguran sebesar 5,6%. Kepala BPS Suryamin mengatakan peningkatan jumlah pengangguran sebagai efek perlambatan ekonomi yang mana pada triwulan pertama 2015 hanya tumbuh 4,71%. Melihat lebih jauh, sektor pertanian sebagai pemberi lapangan kerja terbesar mengalami penurunan struktur lapangan kerja. Sektor pertanian pada Februari 2014 dapat memberikan lapangan pekerjaan sebesar 40,83 juta orang. "Namun pada Februari tahun ini hanya 40,12 juta orang, berkurang 710.000 orang," ujanya, Selasa (5/5). Tidak heran apabila penciptaan kerja dari sektor pertanian menurun. Industri ini yaitu kelompok industri pertanian, kehutanan, dan perikanan pada triwulan I 2014 tumbuh sebesar 13,49% lalu drop dengan pertumbuhan hanya 3,8% pada triwulan I 2015. Sektor lainnya yang mengalami penurunan jumlah lapangan pekerjaan adalah sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi yang berkurang 140.000 orang. Sektor yang mengalami kenaikan jumlah lapangan kerja yang signifikan adalah industri jasa kemasyarakatan yang naik dari 18,48 juta orang pada Februari tahun lalu menjadi 19,41 juta orang pada Februari tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekonomi melambat, pengangguran naik 300.000 orang
JAKARTA. Salah satu dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi yang paling terasa adalah pengangguran. Jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 300.000 jiwa pada Februari 2015. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Penganguran Terbuka (TPT) meningkat dari posisi 5,7% pada Februari 2014 menjadi 5,81% pada Februari 2015. Bila dilihat secara jumlah, jumlah pengangguran meningkat 300.000 jiwa dari 7,15 juta orang menjadi 7,45 juta orang. Padahal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 pemerintah memasang target tingkat pengangguran sebesar 5,6%. Kepala BPS Suryamin mengatakan peningkatan jumlah pengangguran sebagai efek perlambatan ekonomi yang mana pada triwulan pertama 2015 hanya tumbuh 4,71%. Melihat lebih jauh, sektor pertanian sebagai pemberi lapangan kerja terbesar mengalami penurunan struktur lapangan kerja. Sektor pertanian pada Februari 2014 dapat memberikan lapangan pekerjaan sebesar 40,83 juta orang. "Namun pada Februari tahun ini hanya 40,12 juta orang, berkurang 710.000 orang," ujanya, Selasa (5/5). Tidak heran apabila penciptaan kerja dari sektor pertanian menurun. Industri ini yaitu kelompok industri pertanian, kehutanan, dan perikanan pada triwulan I 2014 tumbuh sebesar 13,49% lalu drop dengan pertumbuhan hanya 3,8% pada triwulan I 2015. Sektor lainnya yang mengalami penurunan jumlah lapangan pekerjaan adalah sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi yang berkurang 140.000 orang. Sektor yang mengalami kenaikan jumlah lapangan kerja yang signifikan adalah industri jasa kemasyarakatan yang naik dari 18,48 juta orang pada Februari tahun lalu menjadi 19,41 juta orang pada Februari tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News