Ekonomi melambat, pertumbuhan kredit bank seret



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit bank umum pada April 2015 mengalami perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi ini tak lepas dari dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional pada April lalu. Menurut Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Umum mencapai Rp 3.747,3 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 10,3% secara year on year (yoy). "Pertumbuhan ini melambat dibandingkan pertumbuhan Maret 2015 yang tumbuh 11,1% secara yoy," kata Tirta dalam publikasi resmi oleh BI mengenai data Uang Beredar per April 2015 pada Kamis (4/6). Perlambatan pertumbuhan kredit bank umum tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik yang sebesar 4,7% yoy pada kuartal I 2015. 'Pertumbuhan ini memang lebih rendah dibanding periode sebelumnya 5,0% secara yoy," ujar Tirta. Perlambatan kredit Bank Umum tersebut menurut BI terutama bersumber dari kredit produktif yaitu Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). Penyaluran KMK perbankan pada April 2015 sebesar Rp1.762,3 T, atau tumbuh 8,9% (yoy), lebih rendah dibanding Maret 2015 (9,6%;yoy). "Secara sektoral, perlambatan pertumbuhan KMK terutama terjadi pada sektor Industri pengolahan dan sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran," jelas Tirta. KMK yang diberikan pada sektor Industri pengolahan tumbuh 15,4% (yoy), sedikit melambat dibanding Maret 2015 (15,8%;yoy). "Sementara Kredit kepada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran juga mengalami perlambatan dari 10,8% (yoy) menjadi 10,0% (yoy) pada April 2015," pungkas Tirta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa