Ekonomi membaik, tingkat pengangguran di AS turun ke level di bawah 6%



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tren ekonomi negara besar dunia semakin membaik. Di Amerika Serikat (AS) telah terjadi pemulihan lapangan perkerjaan sehingga tingkat pengangguran telah turun ke bawah 6% pada bulan April 2021.

Sementara ekonomi China sudah berada di atas tren sebelum munculnya Covid-19 pada kuartal I 2021. Artinya, ekonomi Negeri Panda ini sudah mencapai puncaknya. Sehingga pertumbuhan sampai akhir tahun akan lebih landai.

Data laporan  Departemen Tenaga Kerja AS yang dikutip Bloomberg, Jumat (1/5) mencatatkan perekrutan tenaga kerja baru pada April naik cukup tinggi. Pengupahan karyawan (payroll) telah meningkat menjadi 978.000 dari 916.000 pada Maret. Alhasil tingkat pengangguran turun ke level di bawah 6%.  Ini menunjukkan bahwa momentum pertumbuhan tengah berjalan.


Baca Juga: Militer China siap ambil semua tindakan untuk hancurkan separatis Taiwan

Realisasi vaksinasi Covid-19 terus meningkat dan Presiden Biden juga ingin meningkatkan anggaran belanja tahun ini guna menambah bahan bakar mempercepat pemulihan ekonomi. Pada kuartal I 2021, ekonomi AS tercatat tumbuh 6,4% year on year (YoY)  didorong konsumsi rumah tangga.

Peningkatan konsumsi rumah tangga mendorong aktivitas di sektor jasa sehingga para pengusaha mulai menambah jumlah pegawai. Produsen diproyeksikan telah menambah 60.000 pegawai pada bulan April. Ini merupakan perekrutan terbesar dalam 10 bulan terakhir. 

Meskipun lapangan pekerjaan meningkat cukup besar di bulan April, namun payroll masih akan berada di angka sekitar 7 juta atau masih di bawah level sebelum masa pandemi. Ini yang membuat The Fed mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol pada pertemuan minggu lalu.

Sementara Indeks Manager Pembelian (PMI) yang dirilis China Jumat lalu seperti dikutip South China Morning Post, Minggu (2/5) menunjukkan ekspansi pabrik masih berjalan pada April  namun aktivitasnya sedikit menurun dibanding tiga bulan pertama sebelumnya yang berhasil tumbuh 18,3% YoY. 

Data Biro Statistik Nasional mencatat angka PMI atau survei sentimen diantara pemilik pabrik tercatat turun dari 51,9 pada Maret menjadi 51,1 pada April. 

Baca Juga: Bill Hwang, si harimau Asia yang terjatuh kedua kali di pasar saham

PMI manufaktur Caixin / Markit, yang sebagian besar mengukur sentimen di antara perusahaan kecil yang mayoritas  swasta, naik dari level terendah 11 bulan dari 50,6 pada Maret menjadi 51,9 pada April. Ini menandakan aktivitas sektor terkuat sejak Desember 2020 meskipun secara keseluruhan moderat. PMI non-manufaktur, yang mengukur moral di sektor jasa dan konstruksi, turun menjadi 54,9 di bulan April dari 56,3 di bulan Maret.

Julian Evans-Pritchard, ekonom senior Capital Economics melihat puncak pertumbuhan ekonomi China sudah dilewati dan momentum pertumbuhan akan berkurang di sisa akhir tahun ini.

Ia bilang, survei terbaru ini menunjukkan bahwa pertumbuhan turun tipis bulan April. "Gangguan sisi penawaran tampaknya sebagian besar disebabkan kenaikan yang lebih lambat pada output manufaktur. Tetapi ada juga tanda-tanda perlambatan yang disebabkan permintaan oleh sektor konstruksi dan jasa. Aktivitas masih kuat dan kemungkinan masih akan seperti itu, tetapi pertumbuhan berurutan mungkin akan terus melambat, ”katanya.

Selanjutnya: Ping An bakal akuisisi Founder Group Corp senilai US$ 7,9 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi