JAKARTA. Begitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 disahkan DPR, Jumat (13/2) pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memerintahkan seluruh bawahannya untuk langsung kerja, kerja, dan kerja. Anggaran belanja pemerintah pusat tahun ini mencapai Rp 1.319,5 triliun. Dari hasil penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM), pemerintah mengantongi duit lebih dari Rp 200 triliun yang sebagian besar dipakai untuk membiayai pembangunan infrastruktur. "Langsung tenderkan semuanya, lelangkan semuanya, langsung mulai kerja semuanya," tegas Jokowi akhir pekan lalu. Meski perintah sang Presiden sudah bisa dijalankan pertengahan Februari ini, kemungkinan penyerapan anggaran belanja pemerintah secara optimal baru berjalan pada Maret atau April nanti. Soalnya, proses tender butuh waktu cukup lama.
Ekonomi menunggu gebrakan Jokowi
JAKARTA. Begitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 disahkan DPR, Jumat (13/2) pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memerintahkan seluruh bawahannya untuk langsung kerja, kerja, dan kerja. Anggaran belanja pemerintah pusat tahun ini mencapai Rp 1.319,5 triliun. Dari hasil penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM), pemerintah mengantongi duit lebih dari Rp 200 triliun yang sebagian besar dipakai untuk membiayai pembangunan infrastruktur. "Langsung tenderkan semuanya, lelangkan semuanya, langsung mulai kerja semuanya," tegas Jokowi akhir pekan lalu. Meski perintah sang Presiden sudah bisa dijalankan pertengahan Februari ini, kemungkinan penyerapan anggaran belanja pemerintah secara optimal baru berjalan pada Maret atau April nanti. Soalnya, proses tender butuh waktu cukup lama.