Ekonomi minus 5,32% tak jadi hambatan penguatan IHSG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia turun 5,32% secara tahunan pada kuartal kedua 2020. Meski demikian, pasar merespons dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 52,05 poin atau 1,03% ke level 5.127,05 pada akhir perdagangan Rabu (5/8).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penguatan IHSG di tengah penurunan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) karena pelaku pasar sudah lebih dulu mengantisipasi hal tersebut yakni pada perdagangan Senin (4/8) yang melemah hingga 2,78%.

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, angka PDB masih terbilang sesuai dengan prediksi pelaku pasar. Sebelumnya, pasar memang terpantau fluktuatif sebelum rilis PDB. "Setelah rilis seperti sedikit menghapus kekhawatiran akan kontraksi PDB kuartal kedua Indonesia yang lebih dalam, setelah melihat rilis PDB beberapa negara beberapa hari lalu," kata Zamzami kepada Kontan.co.id, Rabu (5/8).


Baca Juga: IHSG di saat ekonomi Indonesia merosot 5,32%

Walaupun IHSG menguat, investor asing mencatat net sell Rp 435,81 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing meliputi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai Rp 111,9 miliar, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Rp 58,2 miliar, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Rp 54,4 miliar.

Zamzami bilang saham BMRI memang mencatat net sell terbesar hari ini, akan tetapi jika dilihat dalam satu bulan terakhir masih net buy. Dia memperkirakan investor asing melepas saham perbankan tersebut lantaran sudah naik lumayan tinggi dalam kurun waktu 1-3 bulan ini. Selain itu, investor asing juga mengurangi portofolio BMRI sembari menunggu laporan keuangan kuartal keduanya.

Sementara itu, saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan nilai Rp 105,2 miliar, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 25,1 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 14,4 miliar. "ICBP, INDF semakin diakumulasi seiring dengan prospeknya yang masih baik dan posisinya sebagai defensive stock," tambahnya.

Baca Juga: Setelah rilis data PDB, IHSG berpeluang naik lagi pada Kamis (6/8)

Untuk perdagangan besok, Zamzami meramal IHSG masih akan menguat. Pelaku pasar akan menanti rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan cadangan devisa. Dalam hitungannya, level support dan resistance IHSG masing-masing berada di 5.036 dan 5.172 untuk perdagangan Kamis (6/8).

Herditya juga memprediksi IHSG berpotensi bergerak cenderung menguat dengan support 5.030 dan resistance 5.162.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati