Ekonomi mulai pulih Adi Sarana Armada (ASSA) optimistis bisnis rental akan tumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi yang mulai pulih membuat PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) lebih optimistis memandang bisnis pada tahun depan. Tahun depan, perusahaan memandang bisnis rental mobil akan tumbuh.

Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Prodjo Sunarajanto mengatakan, pada tahun depan, belanja modal perusahaan sebagian besar akan dikucurkan untuk bisnis rental, yakni untuk membeli mobil baru. 

Meski begitu, hingga saat ini Adi Sarana Armada belum menetapkan besaran capital expenditure (capex) 2022 meski kondisi ekonomi kian pulih.


"Kami masih akan melihat kondisi industri, khususnya otomotif hingga akhir tahun ini untuk dapat menetapkan besaran capex di tahun berikutnya," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (16/10).

Baca Juga: Paket per hari saat event 10.10 naik, begini rekomendasi Adi Sarana Armada (ASSA)

Prodjo menjelaskan, pada tahun ini ASSA menganggarkan capex sekitar Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Dimana, alokasi capex terbesar untuk pembelian armada bisnis rental sekitar Rp 1,2 triliun-Rp 1,5 triliun.

 
ASSA Chart by TradingView

Selanjutnya, sebesar Rp 120 miliar bakal dikucurkan pada lini bisnis lelang untuk pembelian tanah serta pembangunan sarana dan prasarana untuk kebutuhan lelang oleh JBA.

Selain itu, ASSA juga menganggarkan capex untuk fasilitas robotic sorting Anteraja. Hanya saja, kata Prodjo, jumlah belanja modal untuk Anteraja tidak terlalu besar.

Sampai Septermber 2021, serapan capex ASSA baru tercatat sebesar Rp 450 miliar. Ini digunakan sebagian besar untuk pembelian mobil baru untuk bisnis rental ASSA. 

Saat ini ASSA memiliki sekitar 27.000 unit mobil. Untuk penambahan jumlah armada, ASSA menargetkan dalam setiap tahun dapat membeli sekitar 5.000 sampai 6.000 unit mobil baru pada 2021.

Prodjo bilang, realisasi capex di tahun ini memang sedikit terhambat karena adanya keterbatasan pasokan mobil global serta penerapan PPKM pada awal semester kedua.

"Saat ini sedang terjadi kekurangan supply yang disebabkan oleh adanya keterbatasan chip, sehingga berpengaruh terhadap realisasi serapan capex ASSA," jelas Prodjo.

Prodjo memperkirakan serapan capex di Semester II akan lebih besar seiring dengan pesanan mobil baru akan meningkat.

Selanjutnya: Lonjakan saham Adi Sarana Armada (ASSA) menyokong sektor transportasi dan logistik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi