KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menaikkan anggaran belanja pertahanan sebesar 6,8% pada tahun ini. Kenaikan belanja pertahanan China ini di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) dan India. Dilansir dari Bloomberg Jumat (5/3), Kementerian Keuangan China menyebutkan, pengeluaran untuk belanja militer akan naik menjadi 1,35 triliun yuan (US$ 208 miliar) di tahun ini. "Kami akan memberikan jaminan keuangan yang lebih kuat untuk mendukung modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata, dan membantu meningkatkan kemampuan pertahanan China dengan kekuatan ekonominya," sebut Kementerian Keuangan dalam sebuah laporan. Peningkatan pengeluaran pertahanan terjadi setelah China bersitegang dengan India di perbatasa dan ketika negara itu berusaha memodernisasi militernya agar lebih kompetitif dengan AS, China merupakan satu-satunya negara ekonomi utama di dunia yang mencatat pertumbuhan ekonomi di tahun lalu. Target pertumbuhan ekonomi sebesar 6% untuk tahun ini, jauh di bawah perkiraan para ekonom.
Ekonomi pulih, anggaran pertahanan China meningkat 6,8% tahun ini
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menaikkan anggaran belanja pertahanan sebesar 6,8% pada tahun ini. Kenaikan belanja pertahanan China ini di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) dan India. Dilansir dari Bloomberg Jumat (5/3), Kementerian Keuangan China menyebutkan, pengeluaran untuk belanja militer akan naik menjadi 1,35 triliun yuan (US$ 208 miliar) di tahun ini. "Kami akan memberikan jaminan keuangan yang lebih kuat untuk mendukung modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata, dan membantu meningkatkan kemampuan pertahanan China dengan kekuatan ekonominya," sebut Kementerian Keuangan dalam sebuah laporan. Peningkatan pengeluaran pertahanan terjadi setelah China bersitegang dengan India di perbatasa dan ketika negara itu berusaha memodernisasi militernya agar lebih kompetitif dengan AS, China merupakan satu-satunya negara ekonomi utama di dunia yang mencatat pertumbuhan ekonomi di tahun lalu. Target pertumbuhan ekonomi sebesar 6% untuk tahun ini, jauh di bawah perkiraan para ekonom.