Ekonomi Pulih, Unit Kendaraan yang Ditarik Multifinance Terus Menurun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi yang terus bergulir turut berdampak pada aktivitas fidusia atau penarikan unit yang dilakukan oleh perusahaan multifinance. Kemampuan mengangsur nasabah menyebabkan penarikan unit memiliki tren penurunan.

Misalnya, CIMB Niaga Finance yang mencatat pengembalian unit tercatat 50 unit pada Januari 2022. Capaian tersebut turun hampir 50% dari angka rata-rata pengembalian unit di 2021 dimana tercatat rata-rata sebanyak 90 unit per bulan.

Sementara itu, perusahaan mencatat hasil lelang dari mobil-mobil yang ditarik tersebut mencapai sebesar Rp 9,5 miliar pada Januari 2022. Adapun, hasil lelang tersebut memiliki recovery rate sebanyak 96% dari nilai hutang nasabah.


“Kerugian terkait pengembalian unit di CNAF hanya 4% dari nilai kredit,” ungkap Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman kepada Kontan.co.id, Senin (21/2).

Ristiawan pun memprediksi pengembalian unit dari nasabah akan berada di level yg sama tahun ini atau justru bisa lebih baik lagi. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi makro di Indonesia.

Baca Juga: Pengajuan Restrukturisasi Pembiayaan Multifinance Melandai

Selain CNAF, ada juga Mandiri Utama Finance (MUF) yang mencatat tren penarikan kendaraan yang menurun. Sebagai gambaran, dalam situasi pandemi yang lalu, penarikan unit jaminan tertinggi bisa mendekati 1.400 unit dalam satu bulan. Sementara akhir tahun 2021 lalu hanya di kisaran 700 unit.

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja pun menyebutkan hasil lelang kendaraan tarikan di MUF bisa menghasilkan nilai recovery antara 80% hingga 90% dari hutang nasabah. Ia pun optimistis tren tersebut akan stabil jika tidak ada perubahan drastis terkait pandemi Covid-19.

Sementara itu, Clipan Finance menunjukkan belum ada perubahan yang signifikan terkait penarikan unit karena pada tahun lalu ditopang oleh masih banyaknya nasabah yang mengikuti restrukturisasi. Tercatat, di Januari 2022, Clipan Finance mencatat telah menarik 276 unit yang nilainya mencapai Rp 25 miliar.

“Di 2022 ini kami lebih selektif. Jadi nasabah yang memang tidak bisa meneruskan angsuran, kendaraannya ditarik,” ujar Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo.

Meskipun demikian, Harjanto menyebutkan bahwa recovery rate dari hasil lelang di Clipan Finance menunjukkan perbaikan. Pada Januari 2022, recovery rate mencapai 96,8% dengan rincian mobil penumpang 97,7% dan mobil komersial 90,65%. Sebagai perbandingan, recovery rate hasil lelang di 2021 hanya sekitar 88%.

Baca Juga: Laba Multifinance Moncer Sepanjang Tahun 2021

Adapun, Harjanto bilang bahwa ada dua alasan terkait membaiknya hasil lelang tersebut. Pertama, perubahan aturan lelang di Clipan Finance yang sebelumnya unit yang tidak terlelang bisa dilakukan berulang di balai lelang yang sama dengan menurunkan harga.

“Saat ini hanya boleh 2 kali lelang. Jika tidak terlelang maka dipindahkan ke Balai lelang yang lain,” ujar Harjanto.

Selanjutnya, Harjanto pun melihat permintaan kendaraan bekas yang meningkat, sedangkan stok di pasar pun terbatas. Oleh karenanya, banyak showroom mobil bekas yang mencari persediaan unit dengan salah satunya dari lelang multifinance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari