JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir tahun 2014 diperkirakan melambat. Hal itu dikarenakan lesunya investasi, dipangkasnya anggaran pengeluaran pemerintah dan defisitnya perdagangan luar negeri. Maka satu-satunya harapan yang jadi pendorong pertumbuhan ekonomi adalah sektor konsumsi rumah tangga. Direktur Institute for Development Economy and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, ada empat yang menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di tiap negara. Pertama adalah sektor konsumsi, kedua pengeluaran pemerintah, ketiga investasi dan keempat perdagangan internasional atau luar negeri. "Menurut saya sampai akhir tahun 2014 ini, hanya tinggal sektor konsumsi yang bisa diandalkan untuk pertumbuhan ekonomi," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (3/11). Enny bilang, sektor pengeluaran pemerintah sudah tidak bisa diandalkan lagi karena anggaran pengeluaran pemerintah banyak yang dipotong di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara itu sektor investasi masih belum ada yang masuk akibat terkendala perizinan, minimnya infrastruktur dan tidak adanya ketersediaan energi serta jaminan adanya lahan juga membuat sektor investasi susah diandalkan.Sementara kalau perdagangan luar negeri, sampai bulan Oktober 2014 masih defisit. Karena itu tidak bisa diandalkan juga.
Ekonomi RI hanya andalkan konsumsi rumah tangga
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir tahun 2014 diperkirakan melambat. Hal itu dikarenakan lesunya investasi, dipangkasnya anggaran pengeluaran pemerintah dan defisitnya perdagangan luar negeri. Maka satu-satunya harapan yang jadi pendorong pertumbuhan ekonomi adalah sektor konsumsi rumah tangga. Direktur Institute for Development Economy and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, ada empat yang menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di tiap negara. Pertama adalah sektor konsumsi, kedua pengeluaran pemerintah, ketiga investasi dan keempat perdagangan internasional atau luar negeri. "Menurut saya sampai akhir tahun 2014 ini, hanya tinggal sektor konsumsi yang bisa diandalkan untuk pertumbuhan ekonomi," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (3/11). Enny bilang, sektor pengeluaran pemerintah sudah tidak bisa diandalkan lagi karena anggaran pengeluaran pemerintah banyak yang dipotong di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara itu sektor investasi masih belum ada yang masuk akibat terkendala perizinan, minimnya infrastruktur dan tidak adanya ketersediaan energi serta jaminan adanya lahan juga membuat sektor investasi susah diandalkan.Sementara kalau perdagangan luar negeri, sampai bulan Oktober 2014 masih defisit. Karena itu tidak bisa diandalkan juga.