KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otot dolar Amerika Serikat (AS) semakin loyo, seiring makin kuatnya sinyal pemangkasan suku bunga acuan. Pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve (The Fed) di bulan September bakal menjadi penentuan bagi gerak mata uang Paman Sam itu. Arah pemangkasan itu semakin kuat. Terlihat indeks dolar AS pada Jumat (16/8) melorot 0,56% dalam sehari ke 102,4. Jika ditarik dalam lima hari, indeks dolar turun 0,71%. Dan dalam sebulan indeks dolar melorot 1,91%,tiga bulan turun 1,96%. Dalam setahun, indeks dolar melemah 1,13%. Bersamaan kendornya otot dolar AS, kurs rupiah terus menguat. Bahkan berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI) rupiah berhasil menguat di bawah Rp 16.000 per dolar AS, tepatnya Rp 15.952 per dolar AS. Rupiah terus menguat dan pada Jumat (16/8) atau sehari sebelum perayaan kemerdekaan, rupiah berada di Rp 15.716 per dolar AS.
Ekonomi Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Kurs Rupiah Malah Menguat, Apa yang Terjadi?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otot dolar Amerika Serikat (AS) semakin loyo, seiring makin kuatnya sinyal pemangkasan suku bunga acuan. Pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve (The Fed) di bulan September bakal menjadi penentuan bagi gerak mata uang Paman Sam itu. Arah pemangkasan itu semakin kuat. Terlihat indeks dolar AS pada Jumat (16/8) melorot 0,56% dalam sehari ke 102,4. Jika ditarik dalam lima hari, indeks dolar turun 0,71%. Dan dalam sebulan indeks dolar melorot 1,91%,tiga bulan turun 1,96%. Dalam setahun, indeks dolar melemah 1,13%. Bersamaan kendornya otot dolar AS, kurs rupiah terus menguat. Bahkan berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI) rupiah berhasil menguat di bawah Rp 16.000 per dolar AS, tepatnya Rp 15.952 per dolar AS. Rupiah terus menguat dan pada Jumat (16/8) atau sehari sebelum perayaan kemerdekaan, rupiah berada di Rp 15.716 per dolar AS.