KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) diprediksi masih mempunyai prospek di tengah membaiknya perekonomian dan menyokong mobilitas dan daya beli masyarakat. Apalagi pada kuartal I 2022, MAPI berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan Rp 5,6 triliun atau naik 30,6% dibandingkan periode sama 2021. Analis Sucor Securitias Benyamin Mikael mengatakan pencapaian MAPI pada kuartal I-2022 belum sepenuhnya maksimal.
"Pertumbuhan laba bersih yang kuat pada kuartal I-2022 berasal dari pemulihan bisnis secara keseluruhan meskipun semi-
lockdown," ucap Benyamin kepada Kontan.co.id, Kamis (23/6).
Baca Juga: Kinerja Lampaui Ekspetasi, Cek Rekomendasi Saham Mitra Adiperkasa (MAPI) Sedangkan, Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi dalam risetnya 31 Mei 2022 menjelaskan laba bersih MAPI memenuhi 67,4% dari perkiraannya dan konsensus 62,8%. "Pendapatan di kuartal I-2022 tercatat sebesar Rp 5,6 triliun atau turun 11,2% secara kuartalan dan naik 30,6% secara tahunan," ucap Jonathan. Analis Jp Morgan Benny Kurniawan dalam risetnya 20 Mei 2022 mengatakan, pada pertumbuhan kuartal I-2022 MAPI sempat mengalami perlambatan bisnis di bulan Febuari - Maret 2022 akibat Covid-19 varian Omicron.
Kinerja Tumbuh
Benyamin menyampaikan MAPI melakukan penjualan atas kepemilikannya sebesar 16,76% pada PT Sari Burger Indonesia (SBI) dan nilai transaksi penjualan saham tersebut mencapai Rp 282,75 miliar. Sehingga MAPI masih memiliki 12,24% saham dari SBI. "Laba inti MAPI tumbuh 476,1% secara tahunan di kuartal I-2022 menjadi Rp 202,9 miliar. Kami memperkirakan pertumbuhan laba yang lebih kuat untuk MAPI di kuartal II-2022 dan seterusnya karena perayaan Lebaran dan mobilitas orang lebih tinggi,"ujar Benyamin. Jonathan menjelaskan sejalan dengan kinerja yang positif di kuartal I-2022, ia melakukan revisi pendapatan turun 0,4% dan laba bersih naik 89,5% sepanjang tahun 2022. "Pendapatan MAPI diperkirakan menjadi Rp 23,28 triliun lebih rendah dari proyeksi Panin Sekuritas semula di Rp 23,38 triliun. Sementara laba bersih MAPI diproyeksikan bisa menjadi Rp 1,44 triliun dari estimasi semula di Rp 761 miliar," ucap Jonathan. Benny percaya kuartal selanjutnya akan lebih kuat walaupun belum datang meskipun tekanan biaya akan lebih tinggi. Dimana konsumen kelas menengah dan atas di Indonesia siap untuk berbelanja kembali dengan pendapatan yang lebih tinggi setelah adanya pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Mengukur Prospek Emiten Ritel di Tengah Kenaikan Keyakinan Konsumen dan Harga Barang "Kami melihat MAPI sebagai penerima manfaat utama dari tren ini dan pertumbuhan penjualan akan terus melebihi kenaikan biaya dan berharap opex tumbuh 17% secara tahunan," ujar Benny. Jonathan menyampaikan MAPI akan mampu untuk
passed on additional cost kedepannya seperti PPN yang meningkat, serta biaya pengadaan perserdiaan yang berpotensi mengalami peningkatan seiring freight cost yang tercatat tinggi. "Mengingat rata-rata konsumen Perseroan merupakan
affluent class. Sehingga memperkirakan marjin laba kotor dapat dipertahankan di level 42%-43% di sepanjang tahun 2022," kata Jonathan. Benyamin memperkirakan beberapa merek seperti Footlocker, Subway, Sportstation, Digimap, Starbucks akan mendominasi pembukaan toko pada tahun 2022.
Baca Juga: Kinerja Mitra Adiperkasa (MAPI) Melesat, Panin Sekuritas Kerek Target "Selain itu untuk strategi jangka panjang MAPI akan memperluas keterlibatan konsumen langsung melalui MAPCLUB dan melanjutkan investasi dalam bisnis baru, merek, serta perluasan pasar ASEAN di bawah rencana perdagangan Merek," ucap Benyamin. Jonathan mengatakan MAPI memiliki outlook positif didukung oleh minat konsumsi masyarakat yang menunjukkan pemulihan dan mobilitas masyarakat yang menunjukkan pemulihan, penjualan festive season tahun ini yang diprediksi lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, dan neraca yang solid.
Benny merekomendasikan untuk MAPI di
Overweight di target Rp 1.200 per saham, karena memperhitungkan pertumbuhan yang lebih kuat, serta biaya yang lebih tinggi yang timbul dari inflasi dan kemacetan rantai pasokan. Sementara, Benyamin mengharapkan pertumbuhan pendapatan inti yang lebih tinggi dan merekomendasikan untuk MAPI adalah Buy dengan Target harga di Rp 1.275 per saham. Sedangkan, Jonathan merekomendasikan Buy untuk MAPI dengan target harga ke Rp 1.100 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli