JAKARTA. Prospek ekonomi Indonesia tahun ini tampaknya masih akan kelabu. Ini tercermin dari revisi rencana bisnis bank atau RBB yang diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hitungan sementara wasit industri keuangan Indonesia itu, aliran kredit perbankan kian melambat, bahkan meleset dari target awal. Ini jelas tak sesuai dengan target OJK di awal tahun 2015 lalu. Awalnya, OJK menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini bisa 15%–17%. Tapi, pasca melihat revisi rencana kerja sejumlah bank, OJK memprediksi, kredit bank kemungkinan hanya tumbuh 13%-15% . Ini lebih tinggi ketimbang realisasi pertumbuhan kredit perbankan tahun lalu yang hanya tumbuh 11%. Sebagai gambaran, per April 2015, pertumbuhan penyaluran kredit bank hanya 10,36% menjadi Rp 3.747,3 triliun.
Ekonomi seret, kredit kian mampet
JAKARTA. Prospek ekonomi Indonesia tahun ini tampaknya masih akan kelabu. Ini tercermin dari revisi rencana bisnis bank atau RBB yang diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hitungan sementara wasit industri keuangan Indonesia itu, aliran kredit perbankan kian melambat, bahkan meleset dari target awal. Ini jelas tak sesuai dengan target OJK di awal tahun 2015 lalu. Awalnya, OJK menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini bisa 15%–17%. Tapi, pasca melihat revisi rencana kerja sejumlah bank, OJK memprediksi, kredit bank kemungkinan hanya tumbuh 13%-15% . Ini lebih tinggi ketimbang realisasi pertumbuhan kredit perbankan tahun lalu yang hanya tumbuh 11%. Sebagai gambaran, per April 2015, pertumbuhan penyaluran kredit bank hanya 10,36% menjadi Rp 3.747,3 triliun.