JAKARTA. Hingga paruh pertama I tahun ini, para bankir harus rela menelan pil pahit. Hingga akhir Juni, kemampuan bank mencetak laba tidak sekinclong tahun-tahun sebelumnya. Bank Central Asia (BCA) menjadi satu dari empat bank raksasa yang lebih dahulu buka-bukaan soal kinerja semester I tahun ini. Selama enam bulan pertama tahun 2015, laba BCA hanya tumbuh 8,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 8,5 triliun. Sebagai perbandingan, di semester I-2014, laba BCA naik 24,2%. idak menampik terjadi perlambatan dalam pertumbuhan bank BCA. "Kami tidak memungkiri terjadi perlambatan dibanding tahun-tahun sebelumnya," tutur Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank BCA, Rabu (29/7). Laba bersih Bank Permata pun melambat. Selama semester I-2015, laba bersih Bank Permata mencapai Rp 837 miliar, naik tipis 5%, yoy. Nasib lebih miris harus dialami Bank Panin. Bank Panin hanya mampu mengantongi laba Rp 961 miliar per Juni. Angka ini susut 24% dari posisi Rp 1,26 triliun Juni 2014 atau secara tahunan. Penurunan laba juga dialami Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN).
Ekonomi seret, laba bank mengempis
JAKARTA. Hingga paruh pertama I tahun ini, para bankir harus rela menelan pil pahit. Hingga akhir Juni, kemampuan bank mencetak laba tidak sekinclong tahun-tahun sebelumnya. Bank Central Asia (BCA) menjadi satu dari empat bank raksasa yang lebih dahulu buka-bukaan soal kinerja semester I tahun ini. Selama enam bulan pertama tahun 2015, laba BCA hanya tumbuh 8,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 8,5 triliun. Sebagai perbandingan, di semester I-2014, laba BCA naik 24,2%. idak menampik terjadi perlambatan dalam pertumbuhan bank BCA. "Kami tidak memungkiri terjadi perlambatan dibanding tahun-tahun sebelumnya," tutur Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank BCA, Rabu (29/7). Laba bersih Bank Permata pun melambat. Selama semester I-2015, laba bersih Bank Permata mencapai Rp 837 miliar, naik tipis 5%, yoy. Nasib lebih miris harus dialami Bank Panin. Bank Panin hanya mampu mengantongi laba Rp 961 miliar per Juni. Angka ini susut 24% dari posisi Rp 1,26 triliun Juni 2014 atau secara tahunan. Penurunan laba juga dialami Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN).