BEIJING. Perdana Menteri China Wen Jiabao menjelaskan, saat ini tekanan pada perekonomian Negeri Panda itu masih relatif sangat besar. Terkait dengan hal tersebut, pemerintah akan mengintensifkan kembali pelaksanaan kebijakan moneternya. Pernyataan Wen tersebut diutarakan selang empat hari setelah bank sentral China memutuskan untuk menggunting tingkat suku bunga acuan untuk yang kedua kali bulan ini. Menurut harian Xinhua, sSang Perdana Menteri juga akan terus melakukan kontrol pada sektor properti dengan mencegah kenaikan harga rumah. Diperkirakan, perekonomian China akan mencatatkan pertumbuhan yang paling lambat dalam tiga tahun terakhir pada kuartal kedua lalu. Hal ini mengindikasikan, krisis utang Eropa mengancam perekonomian global dan menghambat pertumbuhan lapangan kerja di AS.Badan Moneter Internasional (IMF) pada pekan depan akan menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Apalagi Managing Director IMF Christine Lagarde sudah mengingatkan bahwa outlook perekonomian global sangat mencemaskan. "Risiko penurunan bagi pertumbuhan ekonomi meningkatkan tekanan dibutuhkannya pelonggaran kebijakan moneter," jelas ekonom China International Capital Corp Peng Wensheng dan Zhao Yang di Beijing. Kedua analis menambahkan, berdasarkan perkembangan terkini perekonomian global, mereka yakin bank sentral utama dunia akan melakukan kebijakan konvensional dan tidak konvensional dalam beberapa bulan ke depan dengan melonggarkan persyaratan moneter dan mendongkrak pengucuran kredit perbankan.
Ekonomi tertekan, China akan lawan lewat kebijakan
BEIJING. Perdana Menteri China Wen Jiabao menjelaskan, saat ini tekanan pada perekonomian Negeri Panda itu masih relatif sangat besar. Terkait dengan hal tersebut, pemerintah akan mengintensifkan kembali pelaksanaan kebijakan moneternya. Pernyataan Wen tersebut diutarakan selang empat hari setelah bank sentral China memutuskan untuk menggunting tingkat suku bunga acuan untuk yang kedua kali bulan ini. Menurut harian Xinhua, sSang Perdana Menteri juga akan terus melakukan kontrol pada sektor properti dengan mencegah kenaikan harga rumah. Diperkirakan, perekonomian China akan mencatatkan pertumbuhan yang paling lambat dalam tiga tahun terakhir pada kuartal kedua lalu. Hal ini mengindikasikan, krisis utang Eropa mengancam perekonomian global dan menghambat pertumbuhan lapangan kerja di AS.Badan Moneter Internasional (IMF) pada pekan depan akan menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Apalagi Managing Director IMF Christine Lagarde sudah mengingatkan bahwa outlook perekonomian global sangat mencemaskan. "Risiko penurunan bagi pertumbuhan ekonomi meningkatkan tekanan dibutuhkannya pelonggaran kebijakan moneter," jelas ekonom China International Capital Corp Peng Wensheng dan Zhao Yang di Beijing. Kedua analis menambahkan, berdasarkan perkembangan terkini perekonomian global, mereka yakin bank sentral utama dunia akan melakukan kebijakan konvensional dan tidak konvensional dalam beberapa bulan ke depan dengan melonggarkan persyaratan moneter dan mendongkrak pengucuran kredit perbankan.