KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus memantau realisasi defisit APBN 2019. Pasalnya, perlambatan ekonomi global yang berimbas pada perekonomian dalam negeri menyebabkan prospek penerimaan negara makin jauh dari target tahun ini. Dalam prognosa di pertengahan tahun ini, Kemenkeu memproyeksikan defisit anggaran 2019 melebar dari awalnya 1,84% terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 1,93% dari PDB. Namun, tak tertutup kemungkinan rasio defisit anggaran itu bisa lebih besar lagi. “Ini yang sudah selalu saya sampaikan, APBN 2019 yang tadinya defisit 1,84% (dari PDB), dengan adanya kondisi makroekonomi dan global yang mengalami tekanan, maka defisit bisa lebih lebar,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani, Rabu (23/10).
Ekonomi tertekan, defisit APBN 2019 berpotensi makin lebar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus memantau realisasi defisit APBN 2019. Pasalnya, perlambatan ekonomi global yang berimbas pada perekonomian dalam negeri menyebabkan prospek penerimaan negara makin jauh dari target tahun ini. Dalam prognosa di pertengahan tahun ini, Kemenkeu memproyeksikan defisit anggaran 2019 melebar dari awalnya 1,84% terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 1,93% dari PDB. Namun, tak tertutup kemungkinan rasio defisit anggaran itu bisa lebih besar lagi. “Ini yang sudah selalu saya sampaikan, APBN 2019 yang tadinya defisit 1,84% (dari PDB), dengan adanya kondisi makroekonomi dan global yang mengalami tekanan, maka defisit bisa lebih lebar,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani, Rabu (23/10).