KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin gencar menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) di pertengahan tahun. Penyaluran kredit berbunga rendah ini semakin deras seiring momentum pemulihan ekonomi yang terus berlanjut. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan KUR sebesar Rp 104,5 triliun sejak awal tahun hingga Mei 2022. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan pembiayaan itu diberikan kepada 2,7 juta pelaku UMKM.
“Dengan pencapaian sebesar 41,12% dari target yang di-
breakdown oleh pemerintah di tahun ini sebesar Rp 254,1 triliun. Penyaluran KUR BRI didominasi sektor produksi sebesar 57,38%,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/6).
Baca Juga: Per Mei, Penyaluran KUR Bank Mandiri Capai Rp 16,85 Triliun Guna mencapai target, BRI tetap pada strategi
selective growth yang selaras dengan strategi penyaluran kredit BRI secara umum. Selain itu BRI akan memanfaatkan
hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar kelompok usaha dan komoditas tertentu. “Selain itu BRI juga terus melakukan pemberdayaan melalui digitalisasi, yakni dengan platform PARI, Localoka dan pasar.id. Strategi
selective growth yang diterapkan BRI efektif menjaga kualitas KUR tetap baik,” paparnya. BRI juga membuat sektor-sektor prioritas dalam penyaluran KUR, seperti perdagangan dan pertanian. BRI juga terus memperkuat penggunaan data analytic untuk memperkuat proses
credit underwriting serta meningkatkan
success rate restrukturisasi. “Hal tersebut berdampak positif terhadap kualitas KUR yang disalurkan, dimana hingga Mei 2022 NPL KUR BRI tercatat di kisaran 1,4%,” jelasnya. Tak mau kalah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan pertumbuhan KUR 13% year on year (yoy) menjadi Rp 13,6 triliun pada Mei 2022. General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil Bank BNI, Sunarna Eka Nugraha menyatakan KUR paling banyak disalurkan di sektor perdagangan. “Namun bila ditinjau dari pertumbuhan secara tahunan sektor produksi mengalami peningkatan yang lebih signifikan dimana mencapai 12% dibanding periode yang sama di tahun 2022 didukung peningkatan penyaluran di sektor pertanian, jasa-jasa dan industri pengolahan,” katanya. Ia menyatakan secara kualitas KUR di tahun 2022 relatif masih sangat terjaga dimana angka NPL masih di bawah 1%. Sunarna optimistis BNI dapat menjaga kualitas tersebut hingga akhir tahun. “Terkait rencana penambahan plafon kami masih belum bisa share, tapi dengan beberapa strategi yang telah kami siapkan di semester 2 ini kami optimistis bisa menyalurkan KUR dengan lebih baik dan mendukung para pelaku UMKM di Indonesia,” tukasnya. Sedangkan Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, sampai dengan akhir Mei 2022 Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 16,85 triliun kepada lebih dari 156.000 debitur di seluruh Indonesia. Angka tersebut meningkat sebesar 7,51% jika dibandingkan Mei 2021 secara
year to date (ytd) yang sebesar Rp 15,67 triliun.
Baca Juga: Kredit Bank Daerah Kalah Ekspansif dari Bank BUMN dan Bank Swasta Ia menyatakan penyaluran itu selaras dengan komitmen Pemerintah yang kembali meningkatkan dana alokasi KUR serta melanjutkan tambahan subsidi bunga 3 persen hingga bulan Desember 2022. Kebijakan tersebut, menurutnya mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Adapun, di tahun ini Bank Mandiri mendapatkan plafon KUR sebesar Rp 40 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan plafon tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun. "Sesuai dengan aspirasi pemerintah untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), hal ini juga menjadi komitmen Bank Mandiri dalam program pemulihan ekonomi nasional," imbuhnya. Tentunya, penyaluran KUR Bank Mandiri di tahun ini lanjut Rudi, akan tetap fokus menyasar sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah. Hal ini tercermin dari realisasi penyaluran KUR ke sektor produksi Bank Mandiri di bulan Mei 2022 yang mencapai 59,20% atau sebesar Rp 9,97 triliun. Bila dirinci, sektor pertanian menyumbang porsi terbesar mencapai 29,34% dari total KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp 4,94 triliun. Kemudian dilanjutkan oleh sektor Jasa Produksi sebesar Rp 3,31 triliun atau 19,68% dari total penyaluran KUR pada akhir Mei 2022.
Asal tahu saja, realisasi penyaluran KUR tahun 2022 sampai dengan 6 Juni 2022 berdasarkan data SIKP sebesar Rp 148,12 triliun. Jumlah itu disalurkan kepada 3,19 juta debitur dengan rincian KUR Super Mikro sebesar Rp2,57 triliun kepada 292.940 debitur. Kemudian KUR Mikro sebesar Rp 99,74 triliun kepada 2,70 juta debitur. Selain itu KUR Kecil/ khusus sebesar Rp 45,79 triliun kepada 189.034 debitur. Terakhir KUR Penempatan PMI (pekerja migran Indonesia) sebesar Rp 13,02 miliar kepada 530 debitur. Pada tahun 2022, pemerintah memberikan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program KUR dengan target sebesar Rp 373,17 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi