KONTAN.CO.ID - Isu perlambatan ekonomi akibat penurunan daya beli masyarakat tengah ramai dibicarakan banyak orang belakangan ini. Di bursa saham, kelesuan ekonomi biasanya tercermin dari kinerja emiten, khususnya emiten sektor barang konsumen. Lemahnya kinerja sektor barang konsumen tergambar pada pertumbuhan pendapatan emiten di kuartal II 2017. Tengok saja, pendapatan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), misalnya, pada kuartal II 2017 turun 2,7% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Begitu juga, pendapatan PT Unilever Indonesia Tbk pada kuartal II tahun ini turun 3,15%. Berdasarkan data kinerja emiten yang sudah dirilis hingga awal pekan lalu, Handi Huta Jaya mencatat, pendapatan emiten sektor barang konsumen di kuartal II 2017 turun 12% dibandingkan periode sama tahun lalu. "Paling buruk sejak kuartal IV 2008 ketika terjadi krisis ekonomi,” ujar Strategist and Product Head Bahana Securities ini.
Ekonomi tidak lesu, hindari saham defensif
KONTAN.CO.ID - Isu perlambatan ekonomi akibat penurunan daya beli masyarakat tengah ramai dibicarakan banyak orang belakangan ini. Di bursa saham, kelesuan ekonomi biasanya tercermin dari kinerja emiten, khususnya emiten sektor barang konsumen. Lemahnya kinerja sektor barang konsumen tergambar pada pertumbuhan pendapatan emiten di kuartal II 2017. Tengok saja, pendapatan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), misalnya, pada kuartal II 2017 turun 2,7% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Begitu juga, pendapatan PT Unilever Indonesia Tbk pada kuartal II tahun ini turun 3,15%. Berdasarkan data kinerja emiten yang sudah dirilis hingga awal pekan lalu, Handi Huta Jaya mencatat, pendapatan emiten sektor barang konsumen di kuartal II 2017 turun 12% dibandingkan periode sama tahun lalu. "Paling buruk sejak kuartal IV 2008 ketika terjadi krisis ekonomi,” ujar Strategist and Product Head Bahana Securities ini.