Ekonomi tumbuh tapi kalah cepat dari inflasi



JAKARTA. Ekonomi Indonesia tumbuh lumayan selama tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS), kemarin (7/2) mengumumkan, ekonomi Indonesia tumbuh 6,1% dibandingkan tahun 2009, lebih tinggi dari target pemerintah 5,9%. Selain mengangkat pendapatan per kapita, pertumbuhan sebesar itu mampu menciptakan 3,34 juta lapangan kerja baru.

Cuma, pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti menjadi tak berarti lantaran masih kalah cepat dari laju inflasi. Tahun lalu inflasi tercatat 6,96%. "Tahun ini, pemerintah harus berupaya keras mengendalikan inflasi karena kami tidak ingin inflasi menjadi tekanan bagi masyarakat," kata Agus Martowardojo, Menteri Keuangan, kemarin.

Pertumbuhan ekonomi 2010 terdongkrak di kuartal terakhir. Di kuartal keempat 2010, ekonomi tumbuh 6,9% dari setahun sebelumnya. Ini merupakan pencapaian tertinggi kuartalan dan sepanjang 2010. "Bahkan ini tertinggi pula sejak 2008," kata Kepala BPS Rusman Heriawan.Total nominal Produk Domestik Bruto (PDB) 2010 mencapai Rp 6.422,9 triliun. Selama setahun kemarin, nominal PDB Indonesia bertambah Rp 819,0 triliun dari PDB tahun 2009 yang berjumlah Rp 5.603,9 triliun


BPS mencatat, selama 2010, hampir sektor ekonomi bertumbuh. Sektor yang paling tinggi pertumbuhannya adalah sektor pengangkutan dan telekomunikasi yang tumbuh 13,5%. Adapun yang terendah adalah sektor pertanian, peternakan, perikanan yang tumbuh 2,9%.

Lapangan kerja tumbuh

Uniknya, angka pertumbuhan PDB bila dihitung tanpa menyertakan sektor minyak dan gas (migas) malah bisa mencapai 6,6%, melebihi pertumbuhan ekonomi total.

Rusman menjelaskan, sektor migas selalu menarik ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Sudah 10 tahun ini, pertumbuhan PDB terganggu oleh migas kita, baik di pertambangan maupun di pengilangan," imbuhnya. Di 2010, industri migas turun 3,04% dibanding tahun 2009.

Penyumbang terbesar dalam penggunaan PDB 2010 masih dari konsumsi rumah tangga, meski turun dari 58,7% pada 2009 menjadi 56,7% pada 2010. Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah pun merosot menjadi 9,1%, dari 9,6% pada 2009. Sebaliknya, kontribusi ekspor naik dari 24,2% menjadi 24,6%.

Rusman menambahkan, di atas kertas pertumbuhan ekonomi 6,1% turut menambah 3,44 juta lapangan kerja baru. Ini berarti, setiap 1% pertumbuhan ekonomi di 2010 telah menciptakan lapangan kerja baru bagi 548.000 orang.

Pencapaian ini cukup bagus. Pasalnya, perolehan tersebut melebihi target pemerintah. Semula, pemerintah memprediksikan setiap 1% pertumbuhan ekonomi akan menciptakan 400.000 lapangan kerja. "Yang menyerap tenaga kerja tertinggi sektor jasa, yang kedua industri," jelas Rusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can