KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan persepsi risiko investasi di Indonesia terus naik. Hal ini bisa dilihat kenaikan level credit default swap (CDS) Indonesia. Pada Jumat (15/1) CDS tenor 10 tahun berada di level 137,13. Sementara CDS tenor 5 tahun berada di level 74,43. Kedua level tersebut merupakan yang tertinggi sejak pertengahan November tahun lalu. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini menjelaskan, persepsi risiko berinvestasi di Indonesia naik seiring ekspektasi investor terhadap pelemahan kurs rupiah. Menurut dia, saat ini potensi pelemahan dipicu oleh kebutuhan dolar Amerika Serikat (AS) yang tinggi di AS seiring kebutuhan defisit fiskal AS yang juga tinggi. “Di Indonesia sendiri kan defisit anggarannya juga besar, jadi ada kekhawatiran jika dana yang masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) akan terbatas seiring dolar yang terbatas juga. Pasar pun akhirnya sudah berekspektasi rupiah akan melemah dan berujung naiknya CDS Indonesia,” jelas Ahmad ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/1).
Ekpekstasi pelemahan rupiah mengerek CDS Indonesia ke level tertinggi sejak November
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan persepsi risiko investasi di Indonesia terus naik. Hal ini bisa dilihat kenaikan level credit default swap (CDS) Indonesia. Pada Jumat (15/1) CDS tenor 10 tahun berada di level 137,13. Sementara CDS tenor 5 tahun berada di level 74,43. Kedua level tersebut merupakan yang tertinggi sejak pertengahan November tahun lalu. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini menjelaskan, persepsi risiko berinvestasi di Indonesia naik seiring ekspektasi investor terhadap pelemahan kurs rupiah. Menurut dia, saat ini potensi pelemahan dipicu oleh kebutuhan dolar Amerika Serikat (AS) yang tinggi di AS seiring kebutuhan defisit fiskal AS yang juga tinggi. “Di Indonesia sendiri kan defisit anggarannya juga besar, jadi ada kekhawatiran jika dana yang masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) akan terbatas seiring dolar yang terbatas juga. Pasar pun akhirnya sudah berekspektasi rupiah akan melemah dan berujung naiknya CDS Indonesia,” jelas Ahmad ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/1).