JAKARTA. Tim Kurator PT Metro Batavia terus melanjutkan lelang aset-aset Batavia Air yang menjadi boedoel pailit. Pada penjualan aset tahap pertama yang telah dilaporkan ke Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat, total nilai aset yang terjual sebesar Rp 36,1 miliar. Aset tersebut berasal dari tanah, bangunan ruko, gudang, perkakas pesawat dan penguasaan rekening. Saat ini, kurator membuka lelang terhadap delapan unit pesawat jenis Air Craft dan dua unit pesawat bermesin dua. Namun proses penjualan tersebut masih berlanjut. Kuasa hukum eks Karyawan Batavia, Odie Hudiyanto mengatakan, dari aset yang masih ada dan siap dilelang itu, ada tiga pesawat yang siap terbang. Namun pesawat tersebut menjadi milik Bank Muamalat dan Bank Capital karena telah dijaminkan. Sementara itu, delapan pesawat yang masih ada, bangkainya dijual ke Loakan Madura. Namun berapa persis nilainya, Odie belum mengetahuinya. "Yang penting, dengan aset yang tersisa, karyawan hanya dapat sekitar 50%-70% dari total pesangon yang seharusnya didapat," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (7/8).
Eks karyawan Batavia berharap dapat 70% pesangon
JAKARTA. Tim Kurator PT Metro Batavia terus melanjutkan lelang aset-aset Batavia Air yang menjadi boedoel pailit. Pada penjualan aset tahap pertama yang telah dilaporkan ke Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat, total nilai aset yang terjual sebesar Rp 36,1 miliar. Aset tersebut berasal dari tanah, bangunan ruko, gudang, perkakas pesawat dan penguasaan rekening. Saat ini, kurator membuka lelang terhadap delapan unit pesawat jenis Air Craft dan dua unit pesawat bermesin dua. Namun proses penjualan tersebut masih berlanjut. Kuasa hukum eks Karyawan Batavia, Odie Hudiyanto mengatakan, dari aset yang masih ada dan siap dilelang itu, ada tiga pesawat yang siap terbang. Namun pesawat tersebut menjadi milik Bank Muamalat dan Bank Capital karena telah dijaminkan. Sementara itu, delapan pesawat yang masih ada, bangkainya dijual ke Loakan Madura. Namun berapa persis nilainya, Odie belum mengetahuinya. "Yang penting, dengan aset yang tersisa, karyawan hanya dapat sekitar 50%-70% dari total pesangon yang seharusnya didapat," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (7/8).