Eksekusi Pemensiunan Dini PLTU Cirebon 1 Akan Diumumkan di COP 28



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) menyatakan proyek pemensiunan dini PLTU Cirebon-1 sedang dibahas dan diharapkan bisa segera diumumkan eksekusinya. 

“PLTU Cirebon-1 satu hal yang lagi kayaknya dikerjain. Mudah-mudahan bisa diumumkan di COP 28,” ujar Deputi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin ditemui di Hotel Kempinski Jumat (10/11). 

Pemensiunan dini PLTU Cirebon-1 masuk ke dalam salah satu daftar prioritas di dalam skema pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP). Pendanaan jumbo senilai US$ 20 miliar ini akan dimobilisasi pada 3-5 tahun ke depan.  


Melansir di dalam Draf Dokumen Investasi dan Kebijakan Komprehensif atau comprehensive investment and policy plan (CIPP), PLTU Cirebon-1 berkapasitas 660 MW melistriki sistem Jawa-Madura-Bali.

Baca Juga: Dana JETP Bisa Bantu Keekonomian Proyek Konversi PLTD ke PLTS

Pembangkit ini seharusnya dapat beroperasi sampai 2045, namun dengan dipangkas umurnya 8 tahun, pembangkit ini  hanya akan beroperasi sampai 2037. Estimasi investasi proyek ini sekitar US$ 300 juta. 

Proyek pemensiunan dini PLTU Cirebon-1 telah mendapat dukungan dari Asian Development Bank (ADB) lewat skema Energy Transition Mechanism (ETM). 

Dalam catatan Kontan.co.id, Kepala Sekretariat JETP Indonesia, Edo Mahendra, mengatakan  JETP akan merealisasikan program  Investment Focus Area 2, yaitu pemensiunan dini PLTU pada akhir tahun ini dengan skema ETM.

Kendati demikian, hal ini tidak berarti bahwa PLTU yang disasar akan berhenti beroperasi saat itu juga.

“Bukan ditutup end of this year ya, di-exercise,” ujar Edo kepada Kontan.co.id, Minggu (5/11). 

Senada, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyatakan, di tahun ini ada satu proyek pemensiunan dini PLTU yang akan ditransaksikan. 

Baca Juga: Akhir 2023, Transaksi Pensiun Dini PLTU Lewat JETP Dimulai

“Ditransakasi bukan untuk langsung dimatikan tahun ini. Tetapi tahun ini akan ada transkasi, artinya ada ‘proses komersial’ kalau komersial ada jual beli bisnis,” tegasnya. 

Dadan menyatakan,  proyek coal phase out ini akan dinilai layak (feasible) ketika dari sisi investasi dan teknis dampak ke sistem ketanagalistrikan sudah tertakar dengan baik. 

Selain PLTU Cirebon-1, dana JETP juga akan diprioritaskan untuk mendukung pemensiunan dini PLTU Pelabuhan Ratu. 

Pembangkit yang berlokasi di Sukabumi ini berkapasitas 969 MW menyalurkan listrik untuk sistem Jawa-Madura-Bali. Pembangkit ini seharusnya dapat beroperasi hingga 2042., namun dengan dipensiunkan dini, umur pembangkit ini dipangkas 5 tahun sehingga hanya beroperasi sampai 2037. Estimasi investasi pemensiunan dini PLTU Pelabuhan Ratu senilai US$ 870 juta. 

Jika ditotal, jumlah PLTU yang akan dipensiunkan hanya sebesar 1,629 GW dengan estimasi investasi US$ 1,17 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .