JAKARTA. Kendati sudah lama hidup di Amerika Serikat, Michael Steven, Presiden Direktur PT Kresna Graha Securindo Tbk (KREN) memilih kembali ke Indonesia. Padahal di Negeri Paman Sam itu, pria yang gemar menyantap bakmi, nasi goreng, dan nasi padang itu, telah memiliki karir. Alasan Michael kembali adalah ingin berkontribusi terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Ia mengawali cita-citanya itu dengan orang-orang yang terdekat. Michael mengaku mengajarkan cara berinvestasi yang benar ke tiga anaknya, yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui sekuritas yang ia pimpin, Michael juga berharap bisa memberi peluang untuk masyarakat memetik hasil investasi. Ia mengatakan, saat ini sudah banyak wadah khusus bagi masyarakat untuk belajar berinvestasi, seperti online trading academy. Dengan begitu, masyarakat akan memiliki mentor-mentor yang profesional. Dengan begitu, pengetahuan berinvestasi yang didapat pun akan benar. "Saya cukup prihatin, saat ini pengetahuan masyarakat dalam melakukan investasi masih minim," ujar Michael.
Eksekutif: Steven mengajari anak-anaknya investasi
JAKARTA. Kendati sudah lama hidup di Amerika Serikat, Michael Steven, Presiden Direktur PT Kresna Graha Securindo Tbk (KREN) memilih kembali ke Indonesia. Padahal di Negeri Paman Sam itu, pria yang gemar menyantap bakmi, nasi goreng, dan nasi padang itu, telah memiliki karir. Alasan Michael kembali adalah ingin berkontribusi terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Ia mengawali cita-citanya itu dengan orang-orang yang terdekat. Michael mengaku mengajarkan cara berinvestasi yang benar ke tiga anaknya, yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui sekuritas yang ia pimpin, Michael juga berharap bisa memberi peluang untuk masyarakat memetik hasil investasi. Ia mengatakan, saat ini sudah banyak wadah khusus bagi masyarakat untuk belajar berinvestasi, seperti online trading academy. Dengan begitu, masyarakat akan memiliki mentor-mentor yang profesional. Dengan begitu, pengetahuan berinvestasi yang didapat pun akan benar. "Saya cukup prihatin, saat ini pengetahuan masyarakat dalam melakukan investasi masih minim," ujar Michael.