Eksistensi jamu Sido Muncul



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semenjak wabah Covid-19 melanda Indonesia, banyak masyarakat mengonsumsi jamu dan minuman kesehatan sebagai upaya preventif. Jamu modern milik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pun menjadi pilihan di era yang serba praktis ini. 

Terbukti beberapa produk tertentu milik SIDO mengalami peningkatan permintaan. Lalu kira-kira bagaimana eksistensi kinerja Sido Muncul saat ini?

Kami melihat produk SIDO banyak dibutuhkan masyarakat, mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Sehingga di bulan Ramadan ini, di mana muslim menjalankan kewajiban berpuasa, sangat perlu menjaga daya tahan tubuh tetap prima di tengah pandemi. 


Kami mereferensikan saham SIDO sebagai salah satu saham investasi, melihat kondisi fundamental cukup bagus dan konsisten membagikan dividen. Terakhir SIDO membagikan dividen Rp 49 per saham, yang nantinya akan diterima investor 5 Mei mendatang.

Pada kuartal I-2020 pendapatan Sido Muncul tumbuh 2,38% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 730,71 miliar. Pertumbuhan penjualan terutama didorong oleh permintaan domestik akan produk-produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh di tengah penyebaran Covid-19.

Penjualan ekspor SIDO pada tiga bulan pertama tahun 2020 sudah mengalami penurunan hingga lebih dari 50% YoY akibat kebijakan lockdown di sejumlah negara sasaran ekspor, seperti Filipina, Malaysia dan Nigeria. Untuk itu, total penjualan SIDO hingga Maret 2020 hanya meningkat tipis sebesar 2,38% YoY menjadi Rp730,71 miliar.

Kendati penjualan ekspor untuk tahun 2020 ini turun akibat lockdown, kami melihat perseroan masih dapat membukukan kinerja positif didukung oleh penjualan produk herbal selama masa pandemi. Selain itu, kondisi keuangan SIDO juga cukup bagus karena tidak memiliki utang bank, hanya utang dagang.

Salah satu cara yang dilakukan adalah mengurangi pengeluaran untuk biaya promosi dan iklan.Tahun ini Sido Muncul menganggarkan belanja modal sebesar Rp 135 miliar-Rp 140 miliar yang digunakan untuk maintenance capex. Anggaran tersebut dipangkas dari yang semula Rp 180 miliar.

Saat ini SIDO diperdagangkan dengan PER dan PBV di 18,86 kali dan 5,04 kali; serta EPS 61,76.

Investor bisa mulai cicil beli SIDO di area harga Rp 1.100. Kami juga mencermati saham SIDO untuk trading karena berpotensi membentuk pola inverse head and shoulder

Genjot produksi 

SIDO mengejar produksi untuk memenuhi permintaan produk yang dibutuhkan semasa pandemi Covid-19. SIDO menggenjot produk seperti kapsul maupun soft gel seperti Vit E, Vit D3, Vit C-1000, kemudian suplemen herbal, Virgin Coconut Oil (VCO), Kopi Jahe dan Susu Jahe. 

Selain itu, untuk Tolak Angin, SIDO telah memperbesar kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan yang signifikan.

SIDO juga mengeluarkan produk baru memasuki bulan puasa ini yaitu obat herbal untuk lambung Esemag dan minyak Tolak Linu Cool. Penjualan produk-produk herbal tersebut tentu akan mendorong kinerja positif perusahaan di masa pandemi corona ini.

Ingin tahu lebih dalam tentang saham apa saja untuk investasi di tengah penurunan IHSG saat ini? Temukan solusinya di aplikasi EMTrade!

Salam profit.

Disclaimer:

Setiap pembahasan saham dalam artikel ini bersifat sebagai referensi / bahan pertimbangan, dan bukan merupakan perintah beli / jual. Setiap keuntungan dan kerugian menjadi tanggung jawab dari pelaku pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata