JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) punya rencana untuk berekspansi ke Myanmar. Emiten konstruksi ini akan merampungkan proses pembentukan perusahaan di Myanmar pada tahun ini sehingga ACST dapat lebih leluasa menggarap pasar konstruksi di negara tersebut.Tapi, tampaknya rencana tersebut tidak bisa terealisasi tepat waktu. "Untuk sementara ini, prosesnya kami pending dulu," imbuh Agustinus Hambadi, Finance Director ACST, (19/6).Sebab, ada beberapa prosedur yang sulit dipenuhi. Oleh sebab itu, untuk sementara ini ACST bakal fokus ke pasar Indonesia terlebih dahulu.Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya, ACST membidik kontrak baru Rp 1,5 triliun. Posisi realisasinya saat ini sebesar Rp 370 miliar.Kendati demikian, mandeknya proses ekspansinya ke Myanmar ini sifatnya hanya sementara. Jika segalanya telah memenuhi syarat, maka prosesnya akan kembali dilanjutkan sehingga rencana tersebut bisa segera terealisasi.Agustinus menambahkan, jika semuanya telah direalisasi, untuk tahap pertama ACST akan berinvestasi berupa peralatan penunjang konstruksi. Lalu, jasa konstruksi yang dijalankan ACST masih tetap fokus pada core bisnisnya selama ini, yakni konstruksi pondasi."Prosesnya kami upayakan selesai secepatnya. Soalnya, Myanmar masih kekurangan gedung hotel, mall, apartemen sehingga potensinya masih sangat besar," pungkas Agustinus.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspansi ACST ke Myanmar ditunda
JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) punya rencana untuk berekspansi ke Myanmar. Emiten konstruksi ini akan merampungkan proses pembentukan perusahaan di Myanmar pada tahun ini sehingga ACST dapat lebih leluasa menggarap pasar konstruksi di negara tersebut.Tapi, tampaknya rencana tersebut tidak bisa terealisasi tepat waktu. "Untuk sementara ini, prosesnya kami pending dulu," imbuh Agustinus Hambadi, Finance Director ACST, (19/6).Sebab, ada beberapa prosedur yang sulit dipenuhi. Oleh sebab itu, untuk sementara ini ACST bakal fokus ke pasar Indonesia terlebih dahulu.Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya, ACST membidik kontrak baru Rp 1,5 triliun. Posisi realisasinya saat ini sebesar Rp 370 miliar.Kendati demikian, mandeknya proses ekspansinya ke Myanmar ini sifatnya hanya sementara. Jika segalanya telah memenuhi syarat, maka prosesnya akan kembali dilanjutkan sehingga rencana tersebut bisa segera terealisasi.Agustinus menambahkan, jika semuanya telah direalisasi, untuk tahap pertama ACST akan berinvestasi berupa peralatan penunjang konstruksi. Lalu, jasa konstruksi yang dijalankan ACST masih tetap fokus pada core bisnisnya selama ini, yakni konstruksi pondasi."Prosesnya kami upayakan selesai secepatnya. Soalnya, Myanmar masih kekurangan gedung hotel, mall, apartemen sehingga potensinya masih sangat besar," pungkas Agustinus.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News