KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten PT Indointernet Tbk (
EDGE) melalui anak usahanya, PT Ekagrata Data Gemilang (Edge DC) membangun
data center kedua di Jakarta bertajuk EDGE2 dengan investasi sekitar US$ 8 sampai 9 juta per MW IT
load. CEO EDGE DC Stephanus Oscar lebih jauh menjelaskan kapasitas data center EDGE2 ini mencapai 23 MW IT load. "Mengenai investor strategis, EDGE DC adalah anak perusahaan Indonet dimana
majority ownership ada di Digital Edge. Digital Edge adalah
Data Center platform yang didirikan oleh senior
executives dari Equinix, Facebook, TATA Communication yang sudah mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun di industri
data center. Digital Edge hadir memberikan
expertise mereka dalam teknologi dan kami juga di dukung oleh Indonet dalam aspek
Network connectivity. Dua hal ini adalah aspek
value proposition yang sangat penting," urainya kepada Kontan, Kamis (8/9).
Baca Juga: Sukses Bangun Data Center Pertama, Indointernet (EDGE) Lanjutkan Pembangunan EDGE2 Sebagai informasi, melalui Edge DC, emiten EDGE membangun
data center kedua, EDGE2, menyusul kesuksesan fasilitas
data center pertama EDGE1. Hal ini dinilai sejalan dengan pemanfaatan peluang transformasi digital yang pesat di Indonesia pasca pandemi global. Dengan ekspansi yang terus berlanjut ini, EDGE memproyeksi pertumbuhan pendapatan bisa mencapai
double digit tahun ini. "Tahun ini, kami fokus dalam ekspansi EDGE1 DC dan pembangunan EDGE2 DC," sambungnya. Ia menyampaikan pula, capex juga telah dikeluarkan sesuai dengan rencana kerja perusahaan untuk ekspansi EDGE1 DC dan pembangunan EDGE2 DC. Namun pihaknya enggan merinci besaran budget tersebut. Sebagai catatan, EDGE telah membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp69,15 miliar atau naik 38,73% dibandingkan periode semester I tahun 2021 senilai Rp49,84 miliar. Adapun pendapatan per 30 Juni 2022 senilai Rp382,60 miliar naik cukup positif 38,52% dari sebelumnya Rp276,20 miliar.
Total aset Indointernet per 30 Juni 2022 terakumulasi menjadi Rp1,30 triliun naik 2,86% dari akhir periode 31 Desember 2021 senilai Rp1,27 triliun. Ekuitas perseroan tercatat Rp1,10 triliun naik dari sebelumnya Rp1,03 triliun dan liabilitas tercatat Rp206,19 miliar menyusut dari sebelumnya Rp239,08 miliar. Sedangkan kas dan setara kas akhir periode tercatat sejumlah Rp216,81 miliar menyusut 29,67% dari sebelumnya Rp308,31 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .